ABNnews – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lewat Ditjen Perhubungan Darat terus tancap gas memperkuat standar keselamatan kendaraan bermotor di Indonesia. Salah satu langkah nyatanya: pembangunan fasilitas proving ground super lengkap di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Bekasi, Jawa Barat.
Fasilitas ini diklaim menjadi yang paling canggih di Indonesia. Proving ground ini akan menjadi lokasi pengujian total untuk memastikan kendaraan laik jalan, mulai dari sepeda motor, mobil penumpang, hingga truk dan bus.
Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan, Yusuf Nugroho, mengungkapkan bahwa proyek ini sudah dikebut dan ditargetkan mulai beroperasi tahun ini.
“Ini bagian dari tanggung jawab Kemenhub dalam meningkatkan kualitas keselamatan kendaraan bermotor, sesuai Perpres Nomor 1 Tahun 2022, khususnya Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan,” ujar Yusuf saat tampil dalam talk show bareng PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di GIIAS, Kabupaten Tangerang, Jumat (25/7/2025).
Yusuf menjelaskan, fasilitas yang dibangun sudah mengikuti standar nasional dan global. “Kami mengacu pada regulasi UNECE dalam ASEAN MRA. Indonesia harus siap sejajar dengan standar keselamatan global,” katanya.
Proving ground ini akan memungkinkan dilakukan berbagai pengujian teknis kendaraan, mulai dari uji tabrak (crash test), uji rem, emisi, hingga kendaraan listrik. Total ada 16 tahapan pengujian yang semuanya fokus pada keselamatan, performa, dan dampak lingkungan.
Berikut beberapa jenis uji yang akan tersedia di fasilitas ini:
* Uji rem (2 tahap),
* Pengujian kursi,
* Audible warning device,
* Speedometer,
* Emisi suara (noise emission),
* Kaca spion,
* Peralatan setir,
* Sabuk pengaman,
* Uji tabrak,
* Electronic Stability Control (ESC),
* Kendaraan listrik,
* Uji emisi,
* Kendaraan listrik kategori L,
* Kendaraan bertransportasi hening (quiet road transport).
Yusuf juga menjelaskan bahwa proyek ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan swasta lewat skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang dimulai sejak 2023. Harapannya, fasilitas ini akan membuat industri otomotif Indonesia makin unggul dan kompetitif.
“Dengan adanya proving ground berstandar internasional, kita bisa uji kendaraan di dalam negeri tanpa harus kirim ke luar. Ini efisien dan memperkuat daya saing,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari pelaku industri. Business Strategy Division Head PT IAMI, Rian Erlangga, menyebut fasilitas ini bakal membawa angin segar bagi produsen otomotif.
“Kami sangat mendukung. Proving ground ini akan membantu efisiensi biaya, meningkatkan kualitas produk ekspor, dan mendorong peningkatan kompetensi SDM otomotif kita,” jelas Rian.
Ia optimistis dengan hadirnya fasilitas pengujian berstandar global, kendaraan Indonesia akan makin siap menembus pasar dunia.