ABNnews – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. secara resmi mengambil alih pengendalian penuh atas PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ), operator Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo.
Langkah ini dilakukan melalui adendum atas Shareholders Agreement (SHA) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., yang sebelumnya memiliki struktur kepemilikan bersama (joint control).
Meskipun komposisi saham tidak berubah Jasa Marga tetap memegang 52,82% dan Adhi Karya 47,18% adendum SHA ini menetapkan bahwa seluruh kendali manajerial dan strategis PT JMJ kini berada di bawah Jasa Marga.
“Perubahan ini memungkinkan kami untuk menetapkan arah kebijakan operasional secara menyeluruh dan mempercepat penerapan standar layanan, keselamatan, serta pemeliharaan jalan tol yang konsisten di seluruh jaringan Jasa Marga,” ujar Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono.
Dengan kepemilikan penuh atas hak pengendalian, Jasa Marga dapat langsung menyelaraskan pengelolaan ruas tol Solo–Yogyakarta–NYIA dengan jaringan tol lainnya dalam grup.
Integrasi ini ditujukan untuk memperkuat efisiensi operasional, keseragaman standar mutu, serta mempercepat pengambilan keputusan investasi dan pengembangan infrastruktur.
“Langkah ini memperkuat posisi kami dalam membangun jaringan tol nasional yang terintegrasi dan andal,” tambah Rivan.
Kepemilikan kendali juga menjadikan PT JMJ bagian yang sepenuhnya terkonsolidasi dalam laporan keuangan Jasa Marga. Mekanisme ini tidak melibatkan transaksi jual beli saham, tetapi dilakukan melalui pengaturan ulang klausul SHA, sesuai praktik akuntansi konsolidasi dan tata kelola perusahaan terbuka.
Dukungan terhadap Integrasi Trans Jawa
Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo merupakan salah satu ruas strategis yang menghubungkan kawasan selatan Jawa dengan jaringan utama Tol Trans Jawa.
Ruas ini tidak hanya mendukung konektivitas regional, tetapi juga memperkuat akses menuju Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA) dan mendukung pertumbuhan pariwisata, logistik, serta mobilitas masyarakat.
Melalui pengambilalihan ini, Jasa Marga memperkuat posisi sebagai pemimpin nasional dalam pengembangan dan pengelolaan jalan tol dengan pendekatan manajemen yang terintegrasi, efisien, dan berbasis pada pelayanan prima bagi pengguna jalan.