banner 728x250
Dunia  

Thailand vs Kamboja Makin Panas, Sembilan Warga Sipil Tewas, 40 Ribu Mengungsi

Militer Kamboja yang melepaskan tembakan. Foto: The Bangkok Post

ABNnews – Situasi di perbatasan Thailand dan Kamboja kembali memanas. Kamis (24/7/2025) pagi, militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 ke wilayah sengketa. Salah satu jet dilaporkan menembak dan menghancurkan target militer di Kamboja.

Sedikitnya sembilan warga sipil tewas di tiga provinsi berbeda, kata militer Thailand. Di antara sembilan korban tewas, enam orang berada di Provinsi Sisaket, dua orang berada di Provinsi Surin, dan satu orang di Provinsi Ubon Ratchathani.

Baku tembak terjadi di sekitar dua kuil kuno yang terletak di wilayah sengketa antara Provinsi Surin (Thailand) dan Oddar Meanchey (Kamboja).

Pejabat Thailand menyebut sekitar 40 ribu warga dari 86 desa telah dievakuasi ke lokasi aman. Kedubes Thailand di Phnom Penh pun sudah mengimbau seluruh warganya untuk segera meninggalkan Kamboja, kecuali dalam keadaan darurat.

Kedua negara saling menyalahkan atas pecahnya bentrokan. Thailand mengklaim tentaranya ditembak lebih dulu di dekat kuil Ta Muen Thom, sedangkan pihak Kamboja menuduh Thailand melakukan serangan udara sepihak.

“Pasukan kami hanya membela diri,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja.

Wilayah sengketa yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud memang kerap jadi sumber ketegangan. Wilayah ini menjadi perebutan sejak lama karena terdapat kuil-kuil kuno Khmer, termasuk Prasat Ta Muen Thom dan Preah Vihear.

Ketegangan meningkat sejak Mei 2025, saat seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden serupa. Kini, eskalasi makin mengkhawatirkan, terlebih dengan keterlibatan kekuatan udara dan artileri berat seperti peluncur roket BM21 dari pihak Kamboja.

Di tengah situasi panas, Thailand menarik duta besarnya dari Kamboja dan berencana mengusir utusan Kamboja dari Bangkok. Ini menambah daftar panjang krisis diplomatik kedua negara.

Penjabat PM Thailand, Phumtham Wechayachai, menyerukan penanganan hati-hati sesuai hukum internasional. Sementara itu, Hun Sen—mantan PM Kamboja—minta warga tetap tenang dan percaya pada militer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *