ABNnews – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menegaskan komitmennya menjaga pasokan dan menstabilkan harga bahan pokok dan penting (bapokting) di wilayah terluar, terdepan, terpencil, dan perbatasan (3TP).
Lewat program kapal logistik yang dijalankan sejak 2015, PELNI berhasil menekan disparitas harga secara signifikan. Bahkan, penurunan harga bapokting di beberapa daerah mencapai hingga 48%, terutama di wilayah Indonesia timur.
Direktur Utama PELNI, Tri Andayani, mengatakan turunnya harga barang pokok terjadi berkat keandalan jadwal kapal logistik. Ketepatan waktu pengiriman memberi kepastian bagi pelaku usaha, sehingga harga tidak melonjak.
“Secara variatif, disparitas harga bisa ditekan sampai 40%. Ini sangat membantu masyarakat 3TP dan menunjukkan kehadiran pemerintah lewat kapal logistik,” ujar Andayani, Rabu (24/7/2025).
Penurunan harga terjadi merata di berbagai wilayah:
* Wilayah barat: Simeulue, Anambas, Natuna → turun 5–17%
* Wilayah tengah: Nunukan, Sangihe, Sabu Raijua → turun 6–33%
* Wilayah timur: Seram Barat, Fak Fak, Tanimbar → turun hingga 48%
86 Ribu TEUS Diangkut Sejak 2015
Sejak penugasan pertama pada 2015, PELNI sudah mengangkut 86.023 TEUS dalam 1.074 pelayaran. Sepanjang Januari–Juni 2025 saja, pengangkutan mencapai 5.849 TEUS atau naik 102% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Saat ini, PELNI mengoperasikan kapal logistik di 8 trayek yang menjangkau 52 pelabuhan, ditambah 1 kapal logistik cadangan.
“Dengan penugasan pemerintah, kami pastikan armada siap dan berlayar sesuai jadwal untuk menjamin pasokan yang merata dan harga yang wajar,” tegas Andayani.