banner 728x250
Dunia  

Keracunan dan Radang Usus, Netanyahu Sakit Lagi di Tengah Kecaman Dunia

PM Israel Benjamin Netanyahu. (Mehr News Agency)

ABNnews – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami keracunan makanan, yang menyebabkan dehidrasi dan radang usus.

Informasi ini disampaikan secara resmi oleh Kantor Perdana Menteri Israel dalam pernyataan tertulis pada Minggu (20/7).

Netanyahu jatuh sakit pada malam sebelumnya dan langsung mendapat penanganan medis dari tim dokter kepresidenan. Ia diberikan cairan infus dan kini diminta untuk beristirahat selama tiga hari ke depan di kediamannya.

“Sesuai dengan instruksi dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengelola urusan negara dari sana,” demikian pernyataan kantor PM, dikutip dari Reuters.

Riwayat Kesehatan yang Terus Dipantau Publik

Kesehatan Netanyahu menjadi perhatian publik sejak beberapa tahun terakhir, terlebih setelah intensitas agresi militer Israel terhadap Palestina meningkat tajam.

Pada Juli 2023, Netanyahu mengumumkan bahwa dirinya telah dipasangi alat pacu jantung, setelah sebelumnya menggunakan alat pemantau jantung. Langkah medis tersebut dilakukan usai ia mengalami gangguan irama jantung.

“Seminggu yang lalu saya dipasangi alat pemantau. Alat itu berbunyi bip. Malam ini saya harus menerima alat pacu jantung,” ujar Netanyahu saat itu.

Kemudian pada Desember 2024, ia kembali menjalani operasi pengangkatan prostat menyusul dugaan infeksi saluran kemih. Saat itu, untuk sementara waktu, tugas pemerintahan diambil alih oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin.

Tekanan Global atas Agresi Palestina Masih Menguat

Kondisi terbaru Netanyahu datang di tengah sorotan tajam dan tekanan internasional terhadap Israel akibat agresi militer yang terus berlangsung di Palestina.

Sejak 2023, kecaman dari dunia internasional dan aksi protes di dalam negeri kian meningkat, menyusul tingginya jumlah korban sipil dalam konflik tersebut.

Banyak pihak mempertanyakan ketegasan dan arah kepemimpinan Netanyahu, terutama dalam merespons seruan gencatan senjata dari komunitas global. Meskipun demikian, hingga kini, operasi militer Israel belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Di tengah situasi politik dan kemanusiaan yang memanas, absennya Netanyahu secara fisik untuk sementara waktu menjadi perhatian tersendiri, baik secara diplomatik maupun strategis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *