banner 728x250

Melibatkan Luis Enrique dan Joao Pedro, Begini Ihwal Ricuh Usai Laga Chelsea vs PSG

Kericuhan usai laga Chelsea versus PSG. (Foto: istimewa)

ABNnews — Chelsea keluar sebagai juara Piala Dunia Antarklub 2025, usai melibas Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor tiga gol tanpa balas pada laga babak final yang berlangsung di Stadion MetLife, New Jersey, Senin (14/07) dini hari WIB.

Tiga gol kemenangan Chelsea dicetak di babak pertama. Cole Palmer menjadi bintang lapangan dengan dua gol yang dicetaknya pada menit ke-22 dan 30′. Joao Pedro menambah derita PSG lewat gol di menit ke-43.

Laga berlangsung panas, wasit asal Iran, Alireza Faghani merogoh satu kartu merah untuk pemain PSG Joao Neves, dan lima kartu kuning terbagi rata untuk pemain kedua tim.

Joao Neves mendapat sorotan negatif setelah tertangkap kamera melakukan kekerasan dengan menarik rambut Marc Cucurella. Usai meninjau VAR, wasit Faghani memberikan kartu merah langsung.

Sementara itu, Nuno Mendes nyaris mengalami nasib serupa setelah melancarkan tekel keras terhadap Christopher Nkunku. Di sisi lain, Gianluigi Donnarumma tampak beradu argumen dengan Maresca, memperpanjang daftar insiden panas di akhir laga.

Seperti diketahui, The Blues akhirnya keluar sebagai juara, namun keberhasilan yang seharusnya menjadi momen puncak ini justru ternoda oleh kericuhan yang terjadi usai pertandingan.

Pelatih PSG, Luis Enrique, disebut-sebut terlibat bentrok fisik dengan Joao Pedro, penyerang muda Chelsea yang tampil gemilang dalam pertandingan tersebut.

Usai wasit Alireza Faghani meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga, atmosfer pertandingan berubah drastis.

Ketika pemain dan staf Chelsea memasuki lapangan untuk merayakan kemenangan, kamera siaran langsung merekam kejadian mengejutkan: Luis Enrique terlihat menghampiri Joao Pedro dan terlibat kontak fisik.

Dalam tayangan ulang, Pedro terlihat terjatuh usai beradu badan dengan Enrique. Meski begitu, sejauh mana insiden ini berlangsung serius masih belum dapat dipastikan.

Bentrok tersebut langsung menjadi pusat perhatian. Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, bahkan tampak berada di tengah keributan. Upaya dari ofisial kedua tim untuk meredakan situasi pun berlangsung dalam suasana kacau.

Joao Pedro kepada metro.uk mengaku dia ingin melindungi Andrey Santos usai laga. Saat itu Santos dikelilingi Donnarumma dan Achraf Hakimi. Namun Pedro malah terlibat bentrok fisik dengan Luis Enrique.

“Saya datang untuk melindungi Andrey. Saya lihat mereka mengepung dia. Sebagai orang Brasil, saya refleks melindungi teman. Di tengah keributan itu, saya malah didorong. Itu bagian dari sepak bola. Mereka tidak tahu caranya menerima kekalahan,” kata Pedro.

Sementara itu, Andrey Santos turut menanggapi insiden tersebut. Ia tak ambil pusing atas insiden tersebut. “Saat itu semua terjadi cepat. Tapi saya tidak akan tunduk pada siapa pun. Jota (Joao Pedro) dan teman-teman datang membantu. Yang penting, kami juara,” ujar Santos.

Di pihak PSG, Luis Enrique membantah dirinya memprovokasi keributan. Ia berdalih sedang berusaha melerai. “Kejadian itu seharusnya bisa dihindari semua pihak. Saya mencoba memisahkan pemain-pemain yang terlibat,” kata Enrique.

Enrique bahkan menuding Maresca turut terlibat dalam adu dorong di akhir laga. “Setelah pertandingan, ketegangan memuncak. Semua saling dorong. Saya lihat Maresca juga mendorong pemain, lalu didorong balik. Ini situasi yang harusnya tak perlu terjadi. Yang saya lakukan hanyalah mencoba memisahkan mereka,” sebutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *