banner 728x250
Hikmah  

Kesabaran Nabi Ayyub Diuji Allah SWT Dengan Penyakit Kulit Yang Parah

ABNnews – Nabi Ayyub a.s di usia 51 tahun sungguh sangat berat. Penyakit kulit yang parah selama 18 tahun membuat Nabi Ayyub dihina dan dijauhi banyak orang. Apalagi ada yang menyebut penyakit kulitnya itu bisa menular.

Ada yang mengatakan seluruh tubuhnya membusuk, mengeluarkan nanah, serta banyak ulat yang bersarang di tubuhnya. Akibat penyakitnya yang menjijikkan, banyak orang menjauhi Nabi Ayyub a.s, termasuk sahabat dan bahkan beberapa istrinya.

Tidak hanya itu saja, bahkan Allah mewafatkan anak-anaknya yang ia cintai, begitu pula hartanya habis, ia menjadi orang yang fakir, ia hanya ditemani oleh istrinya dan dua orang temannya yang membantunya setiap hari.

Namun semua ujian dan cobaan itu diterima Nabi Ayyub as dengan sabar. Beliau sabar dan ridha dengan takdir Allah yang pahit. Ia berkata dan berbuat dengan apa-apa yang diridhai oleh Allah s.w.t.

Allah memuji kesabaran Nabi Ayyub a.s di dalam firman-Nya, “Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).”[Shaad/38:44]

Nabi Ayyub Aa.s senantiasa berdoa terus kepada Allah, memohon kepada Allah agar Allah mengampuninya dan mengangkat penyakitnya. Allah berfirman, “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, ‘(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.’” [Al-Anbiyaa’/21:83]

Setelah sembuh, Nabi Ayyub a.s diperintahkan untuk menghentakkan kakinya ke tanah, dan dari hentakan itu keluarlah air yang segar untuk mandi dan minum. Setelah mandi dan minum, Nabi Ayyub sembuh total dan kembali sehat seperti sedia kala. “(Allah berfirman), ‘Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.’” [Shaad/38:42]

Selain kesembuhan, Allah juga mengembalikan harta benda dan keluarganya yang telah hilang, bahkan melipatgandakannya sebagai rahmat dan pelajaran bagi hamba-Nya yang lain.

Nabi Ayyub a.s mendapatkan nikmat dari Allah. Allah memberikan kembali kekayaan yang dimilikinya dulu, bahkan lebih baik dan lebih banyak. Allah mengganti dengan lahirnya anak-anak sebagai ganti dari anak-anaknya yang sudah meninggal, bahkan jumlah anaknya lebih banyak, lebih baik, dan juga sholeh dan sholehah.

Allah s.w.t berfirman, “Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.” [Al-Anbiyaa’/21:84]

Kisah Nabi Ayyub mengajarkan tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi cobaan, keimanan yang teguh, dan pentingnya berdoa memohon pertolongan Allah SWT. Wallohu a’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *