banner 728x250

Bos Toyota ‘Digetok’ Menperin di Osaka, Janji Harga Mobil Tetap ‘Kalem’

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pasang badan untuk jutaan pekerja otomotif RI.

Di sela World Expo 2025 Osaka Jepang, Kamis (11/7), Agus “menggertak halus” tiga raksasa Jepang Toyota, Suzuki, Daihatsu agar tidak menaikkan harga mobil dan tidak melakukan PHK meski ekonomi dunia goyah.

“Jangan ada kenaikan harga, jangan ada PHK di Indonesia, Ini demi daya beli rakyat dan jutaan pekerja otomotif.” kata Agus Kamis (11/7/).

Para bos Toyota, Suzuki, dan Daihatsu mengangguk harga dijaga, pekerja aman. Agus menyebut komitmen itu bukti dukungan nyata bagi stabilitas industri Tanah Air.

Kenapa Sampai ‘Digertak’?
* Industri roda 4: 32 pabrikan, kapasitas 2,35 juta unit/tahun, menyerap 69,4 ribu pekerja, investasi Rp 143,9 triliun.

* Industri roda 2 & 3: 73 pabrikan, kapasitas 10,72 juta unit, 30,3 ribu pekerja, investasi Rp 30,4 triliun.


Per Jan–Mei 2025 saja:
* Produksi roda 4: 459 ribu unit | Penjualan: 316 ribu | Ekspor CBU: 192 ribu.

* Produksi roda 2 & 3: 3,37 juta unit | Penjualan: 3,1 juta | Ekspor CBU: 268 ribu.


Curhat Bos Suzuki

Chairman Suzuki Motor Corp, Osamu Suzuki, mengeluh penjualan kendaraan niaga ringan jeblok—terutama Carry. Agus menjanjikan stimulus, termasuk belanja pemerintah daerah dan insentif UMKM, agar pasar bangkit lagi.

Aspirasi Toyota

Toyota minta relaksasi aturan TKDN untuk hybrid—meski Innova Zenix dan Yaris Cross sudah tembus 40% lebih. Agus terbuka, asal tetap sejalan dengan cita‑cita industrialisasi lokal.

LCGC Aman sampai 2031

Agus memastikan insentif Low Cost Green Car lanjut terus sampai 2031. Tujuannya: mobil murah tetap terjangkau, transisi ke elektrifikasi mulus.

Kerja bareng pemerintah prinsipal wajib hukumnya agar industri otomotif RI tak goyang diterpa badai global.

“Pasar besar, pekerja banyak, jangan sampai terguncang,” tutup Agus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *