ABNnews – Wacana membuka kembali Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung untuk layanan penerbangan jet komersial berjadwal kembali mencuat.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan secara terbuka menyuarakan dukungan atas pengaktifan kembali bandara tersebut, bahkan berharap status internasionalnya bisa dikembalikan demi menggenjot sektor pariwisata.
“PR kita bersama bahwa memastikan Husein kembali menerima jadwal penerbangan reguler,” ujar Farhan saat rapat pleno penetapan Wali Kota Bandung di Balai Kota, Januari lalu.
“Langkah berikutnya kami juga akan mengajukan kembali agar Bandara Husein menjadi bandara internasional,” tambahnya.
Namun, wacana ini menuai perhatian dari Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Ia menegaskan perlunya kajian menyeluruh agar langkah tersebut tidak berdampak negatif terhadap Bandara Internasional Kertajati (BIJB) di Majalengka, yang hingga kini masih berjuang mengoptimalkan operasional.
“Kalau Husein dibuka kembali, dampaknya ke Kertajati seperti apa? Pertanggungjawabannya seperti apa? Bukan berarti di sini tidak optimal lalu kita menyerah. Tidak. Kita harus cari cara agar Kertajati optimal,” kata Dudy saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025) malam.
Menurut Dudy, BIJB dibangun atas dasar inisiatif pemerintah daerah, sehingga Pemda juga perlu ikut andil dalam menghidupkan dan memaksimalkan fungsinya sebagai hub penerbangan di Jawa Barat.
“Harus bicara dengan kepala daerah, maunya seperti apa. Kita harus memikirkan secara matang. Kalau dilihat ke belakang, pembangunan Kertajati juga dari concern Pemda,” ujarnya.
Dudy menegaskan, membuka kembali Bandara Husein untuk jet komersial tanpa perencanaan matang bisa menimbulkan efek domino, termasuk risiko kerugian negara.
“Kalau nanti Husein dibuka, Kertajati makin terpuruk, siapa yang tanggung jawab? Bisa panjang urusannya,” pungkasnya.