ABNnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) membukukan kinerja keuangan yang cemerlang sepanjang tahun 2024.
Anak usaha PLN yang bertugas menjaga rantai pasok energi primer ini mencatat laba bersih sebesar Rp 2,24 triliun naik 54% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 1,45 triliun.
Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menyebut lonjakan laba ini didorong oleh pertumbuhan signifikan pada penjualan gas dan kontribusi lini bisnis beyond kWh seperti transportasi dan perdagangan batu bara.
“Ini hasil dari konsistensi kami memperkuat fundamental usaha. Penjualan gas tumbuh, dan bisnis beyond kWh juga semakin berkontribusi besar. PLN EPI kini tidak hanya fokus volume, tapi juga nilai tambah dari layanan energi primer,” ujar Rakhmad dalam keterangannya, Rabu (10/7/2025).
Total pendapatan PLN EPI sepanjang 2024 mencapai Rp 41,91 triliun naik 107% dibanding 2023. EBITDA juga melonjak tajam menjadi Rp 3,64 triliun dari Rp 2,42 triliun di tahun sebelumnya.
Tak cuma itu, pendapatan dari bisnis beyond kWh naik 20% menjadi Rp 6,11 triliun. Kontribusi utamanya berasal dari meningkatnya volume penjualan dan jasa transportasi batu bara.
“Kami terus optimalkan biaya, terutama di logistik dan suplai energi. Ini penting agar profit tetap terjaga tanpa mengorbankan keandalan pasokan,” jelas Rakhmad.
PLN EPI kini terus memperluas peranannya dalam mendukung transisi energi nasional. Tak hanya gas dan batu bara, perusahaan juga mulai mengembangkan biomassa, LNG, hingga integrasi pasokan untuk pembangkit energi bersih.
“Kami siap menjadi tulang punggung sistem energi nasional ke depan,” tutup Rakhmad.