ABNnews – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, bersama Mubadala Energy (South Andaman) RSC Ltd menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk melaksanakan kajian bersama atas pemanfaatan gas bumi dari wilayah kerja Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman.
Kolaborasi ini bertujuan mengeksplorasi potensi pengembangan infrastruktur pipa gas, serta opsi pemanfaatan infrastruktur LNG, guna mendukung distribusi gas dari wilayah Andaman ke berbagai wilayah operasional PGN di Indonesia.
“MoU ini merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis sebelumnya pada Oktober tahun lalu, terkait studi fasilitas kilang Arun dan terminal regasifikasi sebagai bagian dari penguatan rantai pasok gas nasional,” ungkap Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihartini.
Ratih menjelaskan bahwa gas dari wilayah South Andaman berpotensi menjadi salah satu sumber utama untuk memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya dalam mendukung kebutuhan gas di wilayah Sumatra dan Jawa, termasuk melalui pengembangan pipa Duri–Dumai–Medan.
“PGN akan melibatkan entitas anak dan cucu perusahaan seperti Pertagas dan Perta Arun Gas untuk meninjau kesiapan infrastruktur yang ada. Semua kegiatan dilakukan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG),” tegasnya.
Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, menyampaikan bahwa kerja sama ini mempertegas komitmen pihaknya dalam mendorong pemanfaatan potensi energi di kawasan South Andaman untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menekankan bahwa gas merupakan energi prioritas dalam agenda transisi energi nasional.
“PGN sebagai bagian dari Pertamina, terus mendorong ketersediaan pasokan dan pengembangan infrastruktur gas bumi demi mendukung pasokan energi bersih dan andal,” ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam realisasi pemanfaatan gas bumi secara maksimal di Indonesia, seiring meningkatnya kebutuhan energi rendah karbon di masa mendatang.