banner 728x250

AirAsia Teken Deal Rp198 Triliun, Mau Sambungkan Indonesia ke Seluruh Dunia

Foto dok Indonesia AirAsia

ABNnews – CEO AirAsia, Tony Fernandes, menyatakan komitmen kuat perusahaan untuk mengembangkan lebih banyak rute internasional dari dan ke Indonesia dalam waktu dekat. Optimisme ini didasari oleh rencana menjadikan Jakarta sebagai salah satu hub utama AirAsia di kawasan Asia.

Dalam sesi media briefing virtual yang digelar Jumat (4/7) malam WIB, Tony menegaskan bahwa AirAsia melihat peluang besar dalam pengembangan konektivitas udara dari berbagai wilayah seperti Asia Utara, Australia, dan Timur Tengah menuju Indonesia.

“Kami yakin bisa membangun rute-rute internasional yang sangat menarik ke Indonesia, terutama dari Asia Utara, Australia, dan Timur Tengah, dengan memanfaatkan jaringan dan kekuatan merek kami. Jakarta adalah salah satu hub yang sedang kami kembangkan,” ujar Tony.
Fokus Internasional, Bukan Penerbangan Domestik

Tony menekankan bahwa meskipun Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tantangan geografis, hal itu justru dianggap sebagai peluang, bukan hambatan. Namun, AirAsia tidak berencana untuk masuk ke segmen penerbangan domestik.

“Kami tidak akan menjadi maskapai domestik, karena itu tidak pernah menjadi rencana kami. Segmen domestik sudah sangat kompetitif dan tertangani dengan baik,” tegasnya.

Kota-Kota Potensial: Dari Pontianak hingga Labuan Bajo

Selain Jakarta, AirAsia juga menargetkan sejumlah kota strategis di Indonesia sebagai tujuan dan titik keberangkatan rute internasional baru, seperti:
* Bali

* Lombok

* Pontianak

* Balikpapan

* Belitung

* Labuan Bajo


“Kami sangat antusias dengan potensi Labuan Bajo dan Belitung. Lombok juga telah lama kami nilai sebagai pasar yang menjanjikan. Kami juga telah membuka kembali rute-rute internasional ke Pontianak dan Balikpapan yang sempat ditutup,” jelas Tony.

Penguatan Armada: 50 Pesawat A321XLR Dipesan

Komitmen ekspansi ini diperkuat dengan penandatanganan perjanjian pembelian 50 unit Airbus A321XLR senilai US$12,25 miliar (setara Rp198 triliun), dengan opsi tambahan 20 unit. Armada ini dirancang untuk menjangkau rute-rute jarak jauh lintas benua.

“Ini tentang pertumbuhan jangka panjang. Pesawat-pesawat ini memungkinkan kami menghubungkan Indonesia dengan pasar-pasar utama di luar ASEAN. Kami ingin menjadikan penerbangan internasional lebih terjangkau dan inklusif,” kata Tony.

Dengan strategi ekspansi yang agresif dan didukung armada canggih, AirAsia berharap dapat semakin memperkuat posisinya sebagai maskapai berbiaya hemat yang menjembatani konektivitas lintas negara—khususnya dari dan ke Indonesia sebagai pasar penting di Asia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *