ABNnews – Angka kematian jamaah haji asal Indonesia terus bertambah. Hingga hari ke-60 pelaksanaan ibadah haji 2025, sebanyak 418 jamaah dilaporkan wafat. Kementerian Kesehatan menilai kondisi ini mengkhawatirkan dan mendesak agar pemeriksaan istitha’ah kesehatan diperketat.
“Ibadah haji adalah kegiatan pengumpulan massa terlama dan terberat dari sisi aktivitas fisik. Harus dipastikan hanya jamaah yang benar-benar siap secara fisik yang berangkat,” ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Mohammad Imran, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Imran menjelaskan, mayoritas penyebab wafatnya jamaah adalah penyakit jantung seperti syok kardiogenik dan iskemik akut, serta sindrom gangguan pernapasan akut pada orang dewasa.
Data tersebut bersumber dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohatkes) per 30 Juni 2025 pukul 16.00 WAS.
Imran menyebut peningkatan jumlah jamaah wafat menjadi tanda bahaya yang harus ditanggapi serius. Ia menekankan pentingnya menegakkan aturan istitha’ah kesehatan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menkes No. HK.01.07/Menkes/508/2024.
Aturan itu mengharuskan calon jamaah menjalani pemeriksaan menyeluruh mulai dari fisik, kognitif, mental, hingga kemampuan aktivitas harian.
“Tujuan utama penerapan istitha’ah ini adalah mengurangi beban layanan kesehatan di Tanah Suci dan menyelamatkan jiwa jamaah,” katanya.
Perlu Sinergi Lintas Lembaga
Imran juga menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, pemerintah daerah, ulama, dan publik untuk menyukseskan kebijakan ini.
Ia turut menyoroti perlunya kemudahan legalitas layanan kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi. “Ini tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Arab Saudi Ikut Soroti Tingginya Angka Kematian Jamaah RI
Wakil Menteri Haji Arab Saudi, Abdul Fatah Mashat, juga buka suara. Menurutnya, tingginya angka kematian dan kesakitan jamaah haji Indonesia menjadi perhatian khusus pemerintah Saudi.
“Ini harus menjadi perhatian dalam menyusun langkah persiapan ke depan, termasuk penyaringan dan pendampingan kesehatan jamaah sejak sebelum berangkat,” ujar Abdul.