banner 728x250

Pakai Sosrobahu, Proyek Tol Rp Triliunan Ini Nggak Ganggu Jalan Umum

Foto dok Hutama Karya

ABNnews – PT Hutama Karya (Persero) menerapkan teknologi inovatif Sosrobahu dalam pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Paket 1A. Inovasi ini memungkinkan pengerjaan konstruksi tetap jalan tanpa harus menutup jalur arteri yang padat kendaraan.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan metode Sosrobahu jadi solusi untuk membangun di tengah lalu lintas padat tanpa bikin macet.

“Penggunaan teknologi Sosrobahu bertujuan meminimalisir gangguan lalu lintas. Pier head bisa dikerjakan tanpa menutup jalan di bawahnya,” ujar Adjib dalam keterangannya, Selasa (10/6/2025).

Teknologi ini diterapkan pada empat titik tiang penyangga (P10, P11, P13, dan P14) di jalur elevated tol. Lokasinya berada di antara dua jalur arteri aktif yang juga dekat dengan akses bisnis warga.

Pemutaran pertama dilakukan di Pier P11 pada 18 Mei 2025, dilanjutkan P10 pada 3 Juni, lalu P14 dan P13 dijadwalkan pada pertengahan Juni. Prosesnya dikawal Dinas Perhubungan dan disosialisasikan lewat radio, media sosial, dan rambu lalu lintas.

“Tanpa Sosrobahu, konstruksi bisa ganggu lalu lintas dan aktivitas warga. Tapi dengan metode ini, pier head dibangun sejajar sumbu jalan, lalu diputar 90 derajat pakai sistem hidrolik,” jelasnya.

Efisien Waktu dan Biaya

Metode Sosrobahu dinilai cocok untuk wilayah padat seperti Semarang dan Demak. Selain memangkas waktu pengerjaan, metode ini juga efisien dari sisi biaya pengamanan lalu lintas serta tetap membuka ruang bagi kendaraan.

Selain teknologi, Hutama Karya juga gencar koordinasi dengan kepolisian, Dishub, dan stakeholder lain untuk meminimalisir dampak konstruksi. Mereka pasang rambu, penerangan malam, dan flagman untuk atur lalu lintas.

“Teknologi ini bukan cuma soal inovasi, tapi juga bukti komitmen kami menjaga kenyamanan masyarakat selama proyek berlangsung,” tambah Adjib.

Progres pembangunan Tol Semarang–Demak Paket 1A sudah tembus 64,2%. Proyek ini dikerjakan lewat Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Beijing Urban Construction Group (BUCG).

Tol ini tak cuma penting untuk konektivitas, tapi juga jadi tameng dari banjir rob yang rutin terjadi di kawasan pesisir Semarang-Demak. Jalan tol ini juga diproyeksikan akan mengurai kemacetan di Jalur Pantura dan mendongkrak ekonomi kawasan.

Sebelumnya, Menteri PUPR Dody Hanggodo saat meninjau proyek awal Januari 2025 mengatakan proyek ini masih sesuai jadwal dan ditargetkan rampung April 2027.

“Hanya terkendala cuaca ekstrem saja seperti angin dan hujan. Tapi secara keseluruhan progres on track,” kata Dody.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *