ABNnews – Fakta mengejutkan terungkap dari penyelidikan kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Yanti Rustini (31) dan ayahnya, Cahya (60), terhadap ibu serta anak kandung Yanti sendiri.
Tidak hanya membunuh secara keji, Yanti bahkan sempat memotret jasad sang ibu yang telah dimutilasi sebagai bentuk pelampiasan atas sakit hatinya.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengatakan bahwa awalnya pelaku mencoba mengelak dari keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut. Namun, bukti kuat ditemukan di ponsel milik Yanti berupa foto jasad korban dalam kondisi termutilasi.
“Begitu kami tunjukkan foto tersebut, akhirnya pelaku tak lagi bisa mengelak dan mengakui perbuatannya,” kata Tono dikutip detikjabar, Selasa (20/5/2025).
Diketahui, jasad dalam foto tersebut adalah ibu kandung Yanti. Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menusuk menggunakan senjata tajam. Tubuh korban kemudian dibiarkan selama beberapa hari sebelum akhirnya dimutilasi bersama jasad anak kandung pelaku yang juga menjadi korban.
“Foto itu diambil saat proses mutilasi berlangsung. Tapi tidak disebarkan ke siapa pun, hanya disimpan sebagai koleksi pribadi,” jelas Tono.
Lebih lanjut, polisi mengungkap bahwa pembunuhan telah direncanakan sejak malam 21 April 2025. Motifnya berawal dari penolakan korban yang tidak mau meminjamkan uang untuk melunasi utang Yanti dan Cahya. Uang serta emas yang diminta disebut sebagai titipan adik korban yang bekerja di luar negeri.
“Yanti merasa dikucilkan sejak kecil, sementara Cahya sakit hati karena ditolak permintaannya. Hal itulah yang melatarbelakangi rencana pembunuhan,” tambah Tono.
Kedua pelaku kini telah ditahan di Mapolres Cianjur. Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 44 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), serta Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman yang menanti mereka adalah pidana mati.
Dalam pengakuannya, Yanti menyebut bahwa pengambilan foto jasad ibunya dilakukan sebagai bentuk pelampiasan terhadap rasa sakit hati yang telah lama dipendam.
“Biar ibu tahu kalau sudah gini bisa apa. Supaya dua adik saya juga tidak lagi merasakan kasih sayang ibu seperti saya,” ujar Yanti dengan suara lirih.
Sebelumnya, kasus ini menggemparkan warga setelah polisi mengungkap pembunuhan sadis yang melibatkan relasi keluarga. Korban dimutilasi dan jasadnya dibakar dalam upaya menghilangkan jejak. Penyelidikan intensif kemudian membawa polisi kepada tersangka utama, yakni Yanti dan ayah kandungnya sendiri.