banner 728x250

Diduga Arogan Terhadap Jurnalis Saat Kawal Kapolri: Ajudan Listyo Sigit Minta Maaf, Ini Tampangnya

Ipda Endry Purwa Sefa (tengah) sampaikan permintaan maaf. (Foto: istimewa)

ABNnews — Ajudan Kapolri yang diduga bertindak arogan terhadap jurnalis akhirnya meminta maaf. Peristiwa tersebut terjadi saat kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (05/04).

Permintaan maaf ini disampaikan pelaku, Ipda Endry Purwa Sefa di kantor Perum LKBN Antara Biro Jawa Tengah, Semarang, Minggu (06/04) malam. Diketahui, Ipda Endry diduga menempeleng pewarta foto Antara, Makna Zaesar dalam kunjungan tersebut.

Endry mengakui sikapnya terhadap awak media tidak mencerminkan sikap humanis dan profesional. Polisi itu berharap anggota Polri bisa bersikap lebih humanis ke depannya.

“Kami dari tim pengamanan protokoler mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang dengan rekan-rekan media. Semoga ke depannya kejadian ini kita jadi lebih humanis, profesional, dan dewasa,” kata Endry di hadapan awak media.

Menanggapi permintaan maaf tersebut, Makna Zaesar mengaku bersedia memaafkan. Namun, Makna meminta Mabes Polri tetap memproses pelaku untuk mencegah kejadian serupa pada masa mendatang.

“Saya sudah mendengarkan permintaan maaf langsung dari Mas Endry dan Pak Kabid juga. Beliau datang dari Jakarta langsung menghampiri malam ini dan mengonfirmasi kejadian kemarin. Saya pribadi sudah memaafkan secara manusiawi, cuma ada tindak lanjut dari Polri untuk Mas Endry,” kata Makna.

Sebelumnya, Ketua Pewarta Foto Indonesia Semarang, Dhana Kencana, melalui siaran tertulis mengatakan, awalnya sejumlah jurnalis merekam momen Listyo menyapa calon penumpang kereta api.

Kemudian ajudan Listyo meminta para jurnalis mundur menjauh. “Dengan cara mendorong dengan cukup kasar,” kata Dhana, Minggu (06/04).

Dhana mengatakan, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, MZ, seperti dikutip tempo.co, lantas menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. Kemudian seorang ajudan Listyo datang menghampirinya.

“Sesampainya di situ, ajudan tersebut menghampiri MZ kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala MZ,” ujarnya. “Kekerasan fisik juga dialami sejumlah jurnalis lain,” sambungnya.

Anggota polisi itu juga mengeluarkan ancaman verbal kepada para jurnalis. Dia terdengar mengatakan kalimat, “kalian pers, saya tempeleng satu-satu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *