ABNnews — Dewan Pers mendesak Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi untuk meminta maaf terkait pernyataannya soal memasak kepala babi. Diketahui, pernyataan dari Hasan itu keluar merespons pertanyaan awak media soal teror kepala babi ke Kantor Tempo pada Rabu (19/03) sore sekira pukul 16.00 WIB.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu menilai, pernyataan Hasan kurang tepat. “Dewan Pers meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada korban dan publik karena candaannya mengarah pada ujaran kebencian,” kata Ninik, Sabtu (22/03).
Ninik berpendapat, teror kepala babi yang diterima jurnalis Tempo tersebut adalah tindakan kriminal. Oleh karena itu Ninik menilai respons Hasan yang tidak serius dan terkesan bercanda tersebut telah menyakiti prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan.
“Di saat seseorang dan sebagian besar masyarakat terluka atau bahkan mulai ketakutan atas peristiwa pengiriman kepala babi, jubir malah merespons sebagai peristiwa candaan,” ucap Ninik melanjutkan.
Ninik juga menyinggung posisi Hasan sebagai juru bicara kepresidenan ketika dia mengeluarkan pernyataan tersebut. Menurut Ninik seperti dikutip dari tempo.co, pernyataan Hasan itu secara tidak langsung merupakan pengejawantahan sikap presiden sebagai kepala pemerintah dan sebagai kepala negara.
Melihat hal itu, Ninik mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menjaga kebebasan pers. “Kalau itu ditujukan pada penggiat pers, apa iya jubir pemerintah sudah tidak punya <span;>respect <span;>pada kerja-kerja pers sebagai pilar demokrasi?”
Adapun polemik bermula dari laporan Tempo soal teror terhadap wartawan mereka, Francisca Christy Rosana alias Cica. Cica mendapatkan kiriman paket kepala babi pada Rabu (19/03) sore.
Tempo dan sejumlah pihak menilai kiriman itu sebagai ancaman terhadap kebebasan pers. Terlebih lagi, Cica adalah bagian dari tim Bocor Alus Politik yang menyajikan produk jurnalisme investigatif.
Setelah kejadian itu, wartawan meminta tanggapan istana melalui Hasan. Dia justru menyarankan agar kepala babi itu dimasak. “Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja,” kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/03).
Tak urung, pernyataan Hasan tersebut memicu kritik dari sejumlah pihak.
Klarifikasi Hasan Nasbi
Hari ini, Sabtu (22/03), Hasan Nasbi meluruskan pernyataan soal memasak kepala babi. Dia berkata ide memasak kepala babi justru didapat setelah melihat akun media sosial Cica.
“Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenarnya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu,” kata Hasan.
Dia berkata teror kepala babi merupakan cara kuno. Hasan justru sepakat dengan Cica menanggapi teror itu dengan memasaknya.
Hasan menegaskan tidak merendahkan pers dengan pernyataannya. Menurutnya, langkah memasak kepala babi justru merendahkan si peneror.
“Dan kalau saya ya karena saya tahu dari X-nya dia makan daging babi ya saya bilang kalau dikirim gitu cara melecehkan peneror yang lebih paripurna lagi ya dimasak,” ujar Hasan.