banner 728x250

Jelang Ramadan, Kementan Minta Masyarakat Tak Khawatir Lonjakan Harga Pangan

Operasi pasar pangan murah untuk memastikan distribusi bahan pangan yang terjangkau menjelang bulan Ramadan
Operasi pasar pangan murah untuk memastikan distribusi bahan pangan yang terjangkau menjelang bulan Ramadan

ABNnews – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bersama Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, meninjau langsung pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Kota Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa (25/2/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan distribusi bahan pangan yang terjangkau menjelang bulan Ramadan.

Menteri Amran menyampaikan bahwa operasi pasar ini merupakan langkah pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadan, tanpa khawatir terhadap lonjakan harga bahan pangan.

“Hari ini, saya dan Pak Wementan datang untuk memastikan kelancaran operasi pasar ini, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo. Kami ingin agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang, menikmati harga yang stabil. Untuk itu, kami bergerak cepat,” kata Menteri Amran.

Adapun acara tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Magelang, Direktur Pengadaan Bulog, Direktur Bisnis Bulog, EVP Reg IV PT Pos Indonesia, serta pejabat lainnya.

Kerja sama antara Kementerian/Lembaga, BUMN Pangan, dan PT Pos Indonesia memungkinkan operasi pasar ini digelar lebih awal, dengan menawarkan berbagai bahan pokok yang dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Amran juga menekankan pentingnya kepatuhan pengusaha terhadap HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Biasanya, operasi pasar dilakukan setelah satu atau dua minggu dari awal Ramadan. Kali ini, kami melaksanakannya satu minggu sebelum Ramadan, dengan tujuan memberi peringatan kepada pedagang agar mematuhi ketentuan pemerintah,” tambahnya.

Dengan adanya Operasi Pasar Pangan Murah ini, diharapkan masyarakat dapat menjalani Ramadan dengan lebih khusyuk tanpa khawatir dengan harga bahan pangan yang melonjak.

Dia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau dan memberikan sanksi bagi pihak-pihak yang mencoba memanipulasi harga di pasar.

“Ini adalah keluhan masyarakat yang harus kita tindaklanjuti. Tidak ada alasan bagi pengusaha untuk menjual barang di atas HET.”

“Stok beras cukup, bahkan panen meningkat 52 persen pada Januari-Maret, menurut BPS. Stok beras di gudang mencapai 2 juta ton, jadi harga seharusnya tidak naik,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menambahkan, tujuan dari operasi pasar adalah untuk mengantisipasi lonjakan harga yang dapat memberatkan masyarakat.

Terutama kelompok menengah ke bawah yang rentan terhadap kenaikan harga pangan.

“Waktu Ramadan, kebutuhan pangan meningkat, sehingga pasokan dan permintaan bisa tidak seimbang. Hal ini bisa menekan daya beli masyarakat dan memicu inflasi pangan.”

“Oleh karena itu, kami melaksanakan operasi pasar secara terencana dan terkoordinasi di berbagai daerah untuk memastikan harga tetap stabil dan kebutuhan pangan terpenuhi,” jelas Sudaryono.

Operasi Pasar Pangan Murah ini dimulai pada 24 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 29 Maret 2025.

Pada tahap awal, kegiatan ini diadakan di 325 lokasi PT Pos Indonesia, dengan 215 titik di Pulau Jawa dan 110 titik di luar Pulau Jawa.

Mulai 1 Maret 2025, operasi pasar akan diperluas ke seluruh Indonesia.

PT Pos Indonesia turut serta mendukung kelancaran operasi pasar ini dengan memanfaatkan jaringan logistik mereka untuk distribusi pangan yang lebih merata.

“Kami berkomitmen untuk memastikan distribusi bahan pangan berjalan lancar, serta menjaga stabilitas harga di masyarakat,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R Djoemadi.

Dengan adanya Operasi Pasar Pangan Murah ini, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan penuh kekhusyukan, tanpa khawatir akan kenaikan harga bahan pangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *