ABNnews- PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mulai mengoptimalkan layanan operasional empat ruas Tol Trans-Jawa, menyusul bergesernya pergerakan masyarakat pada fase awal arus balik Natal 2025. Empat ruas strategis yang disiagakan adalah Jakarta–Cikampek, Palimanan–Kanci, Semarang Seksi A, B, C, serta Surabaya–Gempol.
Optimalisasi ini dilakukan karena ruas-ruas tersebut menjadi koridor utama pergerakan kendaraan dari wilayah timur menuju wilayah barat Pulau Jawa.
Menurut Ria Marlinda Paallo, VP Corporate Secretary and Legal PT JTT, pemantauan mengidentifikasi dua periode peningkatan volume kendaraan signifikan.
Puncak Kedua Diperkirakan 4 Januari 2026
Peningkatan pertama sudah terlihat pada Minggu (28/12/2025), yang ditandai dengan diberlakukannya contraflow di Ruas Jakarta–Cikampek dari KM 70 hingga KM 47, seiring meningkatnya arus kendaraan menuju wilayah barat.
Puncak kepadatan selanjutnya diprediksi akan terjadi pada arus balik libur Tahun Baru 2026.
“Peningkatan volume lalu lintas pada periode arus balik libur Tahun Baru 2026 diprediksi terjadi pada 4 Januari 2026 dengan proyeksi volume mencapai 51.071 kendaraan, meningkat sekitar 34 persen dibandingkan lalu lintas normal,” ujar Ria Marlinda.
Diskon Tol 20 Persen dan Langkah Antisipasi
Mengantisipasi lonjakan ini, JTT telah menyiapkan pengelolaan lalu lintas terpadu, termasuk pengoperasian gardu tol secara maksimal, dan penyiagaan personel 24 jam di titik-titik strategis seperti gerbang tol, rest area, dan lokasi rawan kepadatan.
Sebagai upaya untuk mendukung kelancaran distribusi lalu lintas, JTT juga memberlakukan diskon tarif tol sebesar 20 persen pada 31 Desember 2025 pukul 00.00–24.00 WIB di ruas-ruas Tol Trans-Jawa yang dikelola.
Program diskon ini diharapkan dapat mendorong pengaturan waktu perjalanan pengguna jalan, sekaligus mengurangi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu puncak.
