ABNnews — Majalah bisnis Forbes secara berkala merilis daftar 50 orang paling tajir di Indonesia. Di akhir tahun ini, peringkat puncak masih diduduki oleh duo konglomerat, Budi dan Michael Hartono.
Berdasarkan daftar 50 orang terkaya RI yang dirilis 10 Desember 2025, total harta keduanya mencapai 43,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp734,4 triliun (kurs 16.768 per dolar AS).
Namun, kekayaan keduanya merosot 6,5 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu salah satunya lantaran penurunan saham BCA sebesar 15 persen (yoy).
Di bawahnya ada konglomerat Prajogo Pangestu. Bos Barito Pacific Group itu memiliki total kekayaan mencapai 39,8 miliar dolar AS atau setara Rp668 triliun. Posisi ketiga diduduki oleh Keluarga Widjaja dengan total kekayaan 28,3 miliar dolar AS atau Rp474 triliun.
Secara keseluruhan, total kekayaan kolektif 50 konglomerat terkaya RI menyentuh rekor tertinggi 306 miliar dolar AS (Rp5.131 triliun) dari 263 miliar dolar AS (Rp4.409 triliun).
Lonjakan tak lepas dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 17 persen tahun ini. Seperti dilansir dari cnnindonesia, Forbes telah melacak para miliarder dunia sejak 1987.
Daftar disusun berdasarkan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa saham, laporan tahunan, dan analis.
Peringkat ini mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat.
Berikut daftar posisi 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2025:
1. Budi dan Michael Hartono 43,8 miliar dolar AS (Rp734,4 triliun)
2. Prajogo Pangestu 39,8 miliar dolar AS (Rp668 triliun)
3. Keluarga Widjaja 28,3 miliar dolar AS (Rp474 triliun)
4. Low Tuck Kwong 24,9 miliar dolar AS (Rp417 triliun)
5. Anthoni Salim dan keluarga 13,6 miliar dolar AS (Rp228 triliun)
6. Otto Toto Sugiri 11,3 miliar dolar AS (Rp189 triliun)
7. Tahir dan Keluarga 9,8 miliar dolar AS (Rp164 triliun)
8. Marina Budiman 8,2 miliar dolar AS (Rp137 triliun)
9. Wijono dan Hermanto Tanoko 8,1 miliar dolar AS (Rp135 triliun)
10. Sri Prakash Lohia 8 miliar dolar AS (Rp134 triliun).
