ABNnews – Setiap akhir tahun, ritme hidup terasa berubah. Ruang kerja mulai dipenuhi agenda penutupan proyek, rapat evaluasi, dan rencana cuti yang disusun rapi. Di luar kantor, suasana kota seolah ikut mempersiapkan pesta: jalanan berpendar cahaya dekoratif, pusat perbelanjaan lebih ramai dari biasanya, dan berbagai maskapai sudah kehabisan kursi untuk tanggal-tanggal strategis.
Di tengah dinamika itu, banyak orang mulai mencoret hal-hal administratif dari daftar prioritas. Toh liburan sudah menunggu. Toh tahun baru masih lama. Toh urusan kantor boleh ditinggalkan sementara.
Namun ada satu hal yang justru tidak boleh dilepas begitu saja: aktivasi akun Coretax dan pengambilan kode otorisasi DJP .
Mengapa? Karena inilah fondasi utama yang akan menentukan kelancaran proses SPT Tahunan Tahun Pajak 2025 pada 2026 nanti.
Akhir Tahun: Ketika Kesibukan dan Kelengahan Bertemu
Libur Natal dan Tahun Baru 2026 akan jatuh bersamaan dengan libur sekolah yang panjang. Banyak keluarga telah menyiapkan rute perjalanan, memesan penginapan, atau bahkan sudah mengantongi tiket sejak berbulan-bulan sebelumnya.
Namun, bersamaan dengan itu, di kantor-kantor berlangsung aktivitas yang tidak kalah intens:
• penutupan buku akhir tahun,
• pemadatan target laporan,
• dan rekonsiliasi internal sebelum cuti bersama.
Pada fase sibuk seperti inilah banyak wajib pajak justru lupa bahwa DJP telah menetapkan sistem Coretax sebagai platform wajib untuk seluruh pelaporan SPT Tahun Pajak 2025. Tanpa akun yang aktif, proses pelaporan Anda tidak bisa dimulai sama sekali.
Ironisnya, banyak yang baru tersadar saat kembali dari liburan—ketika pekerjaan menumpuk dan waktu penyusunan SPT semakin sempit.
Mengapa Aktivasi Coretax Perlu Dilakukan Sekarang?
1. Coretax adalah gerbang utama seluruh aktivitas pelaporan 2025
Mulai tahun depan, tidak ada saluran lain untuk menyampaikan SPT selain melalui sistem baru ini. Aktivasi bukan sekadar registrasi—melainkan izin masuk ke seluruh ekosistem pelaporan modern DJP.
2. Proses validasinya memerlukan waktu dan akses yang stabil
Anda perlu:
• email aktif,
• tautan verifikasi,
• sinkronisasi identitas,
• dan kelengkapan data wajib pajak.
Melakukannya saat berada di jalan, di hotel, atau saat sinyal naik-turun tentu bukan pilihan ideal.
3. Kode otorisasi DJP menentukan apakah SPT Anda bisa dikirim
Tanpa kode ini, tanda tangan elektronik tidak dapat dilakukan. Banyak wajib pajak sering menganggap tahap ini sederhana—padahal justru di sinilah sebagian besar keterlambatan terjadi.
4. Sistem perpajakan memuncak di awal tahun
Januari hingga Maret adalah “musim antre”:
akses layanan membludak, konsultasi meningkat, dan sistem penuh permintaan. Pada bulan ini kebanyakan masyarakat akan banyak mengakses web Coretax , karena pada bulan Maret adalah batas akhir penyampaian SPT Tahunan untuk Orang pribadi
Menunda aktivasi sampai masa ini sama saja dengan menyulitkan diri sendiri.
Sebelum Liburan atau Sesudah? Pilihannya Mengubah Banyak Hal
Jika ditunda sampai sesudah liburan:
Anda kembali ke rutinitas yang padat. Pekerjaan menunggu. Anak mulai sekolah. Rekap awal tahun menumpuk. Kemudian Anda baru mencoba aktivasi—di saat sistem sedang ramai-ramainya.
Hasilnya: proses lambat, kode otorisasi tertunda, dan penyusunan SPT ikut terhambat.
Jika diselesaikan sebelum liburan:
Begitu memasuki masa cuti, Anda bebas. Tidak ada administrasi mendesak. Awal tahun menjadi lebih ringan, dan ketika saatnya mulai menyusun SPT, semua akses sudah siap.
Membuka Tahun Baru dengan Kepala Lega
Akhir tahun idealnya diisi dengan hal-hal yang lebih bermakna: waktu bersama keluarga, jeda dari rutinitas, dan kesempatan untuk memulai tahun baru dengan energi yang segar.
Dengan menuntaskan aktivasi Coretax dan kode otorisasi DJP sebelum 31 Desember 2025, Anda memberikan diri Anda hadiah kecil yang efeknya besar: liburan yang tenang dan awal tahun yang rapi tanpa drama administrasi.
Langkahnya sederhana, manfaatnya berlipat.
Oleh Imam Ruly Wijaya
Fungsional Penyuluh Ahli pertama
Kanwil DJP Jakarta Selatan 1













