ABNnews — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menangani antrean panjang kendaraan yang menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, agar perjalanan menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, lancar.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan seperti dikutip dari antaranews, Minggu, mengatakan antrean kendaraan tersebut karena kondisi cuaca ekstrem yang ditandai gelombang tinggi dan angin kencang di Perairan Selat Sunda.
Hal itu, kata dia, berdampak pada terganggunya operasional penyeberangan. Cuaca buruk menyebabkan kapal mengalami kesulitan untuk bersandar di dermaga sehingga bongkar muat tidak dapat berjalan secara optimal.
“Gangguan cuaca ekstrem berdampak langsung pada operasional kapal, terutama saat sandar di dermaga, sehingga memicu penumpukan kendaraan di area pelabuhan,” kata Aan Suhanan di Merak, Banten.
Selain faktor cuaca, kata dia, peningkatan signifikan permintaan jasa penyeberangan, khususnya kendaraan angkutan logistik, turut memperbanyak jumlah kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak.
Untuk mengatasi kepadatan, Ditjen Perhubungan Darat menjalin kerja sama dengan Kepolisian, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten, serta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
“Kami turut mengoptimalkan penerapan delaying system, buffer zone, dan penyekatan kendaraan, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan penyeberangan,” jelasnya.
Upaya penguraian kepadatan juga dilakukan melalui penambahan kapal berkapasitas besar di setiap dermaga sejak 18 Desember 2025 dini hari.
Selain itu, delaying system diterapkan saat terjadi gangguan cuaca pada level Peringatan Dini I dan Peringatan Dini II.













