banner 728x250

Ekonomi Digital Digeber! Pemerintah Siapkan KUR Rp10 Triliun untuk Gig Economy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam peluncuran Program Pelatihan Gig Economy bagi Generasi Z dan AI Open Innovation Challenge. (Foto: Kemenko Perekonomian)

ABNnews – Pemerintah terus menggeber transformasi digital sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru di tengah dinamika ekonomi global. Salah satu langkah konkret dilakukan dengan peluncuran Program Pelatihan Gig Economy bagi Generasi Z dan AI Open Innovation Challenge yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama lintas kementerian dan pemerintah daerah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan ekonomi digital kini menjadi “mesin ketiga” pertumbuhan ekonomi Indonesia, melengkapi sektor industri konvensional dan penguatan jaring pengaman sosial. Sektor digital, khususnya Gig Economy, diproyeksikan tumbuh dua digit dan berperan penting dalam memperkuat kedaulatan teknologi nasional.

“Nilai ekosistem ekonomi digital Indonesia saat ini sudah lebih dari USD 90 miliar dan diperkirakan melonjak hingga USD 400 miliar pada 2030. Di tingkat regional, lewat Digital Economic Framework Agreement (DEFA), pasar digital ASEAN diproyeksikan naik dari USD 1 triliun menjadi USD 2 triliun. Indonesia harus ambil peran dominan dengan menyiapkan SDM Gen Z yang unggul,” ujar Airlangga dalam sambutannya.

Program Gig Economy dirancang untuk memperkuat ekosistem digital dari hulu ke hilir, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, perlindungan hak kekayaan intelektual, hingga pengembangan industri semikonduktor. Pemerintah menargetkan program ini diimplementasikan di 15 kota di Indonesia, dengan Jakarta sebagai proyek percontohan.

Untuk memperkuat dukungan pembiayaan, pemerintah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus senilai Rp 10 triliun bagi pelaku ekonomi kreatif dan Gig Economy. Skema ini menawarkan bunga rendah 6% dengan plafon pinjaman hingga Rp 500 juta, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek digital. Pemerintah juga menyiapkan insentif berupa unit mobil listrik bagi peserta dengan inovasi terbaik sebagai bentuk dorongan adopsi teknologi ramah lingkungan.

Selain itu, Airlangga menekankan pentingnya penerapan pola kerja fleksibel seperti Work from Anywhere (WFA) untuk menjaga produktivitas tanpa menambah beban infrastruktur perkotaan.

Ia juga menyoroti peran sektor swasta dan BUMN, seperti Telkom, Jababeka, hingga Emtek, yang dinilai krusial sebagai mentor dalam membangun pusat inovasi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, pemerintah berharap ekonomi digital mampu menjadi penggerak utama penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan daya saing talenta muda, serta akselerator pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *