banner 728x250

Indonesia–Irak Bahas Migas! Wamen ESDM Buka Peluang Pertamina Garap Ladang Minyak

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot dalam pertemuan bilateral dengan Basim Mohammed Kudhair, Deputy Minister of Upstream Affairs, Ministry of Oil Republik Irak, di Jakarta, Selasa (16/12).

ABNnews – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot membuka peluang penguatan kerja sama strategis sektor minyak dan gas bumi (migas) antara Indonesia dan Irak.

Hal itu dibahas dalam pertemuan bilateral dengan Basim Mohammed Kudhair, Deputy Minister of Upstream Affairs, Ministry of Oil Republik Irak, di Jakarta, Selasa (16/12).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas potensi kolaborasi hulu migas yang melibatkan PT Pertamina International EP sebagai operator, khususnya untuk pengembangan lapangan migas di Irak. Kerja sama ini juga diarahkan untuk mendukung agenda Asta Cita serta target swasembada energi nasional.

Yuliot menegaskan pemerintah Indonesia mendorong kemitraan migas yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga memberi nilai tambah bagi kedua negara.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong kerja sama migas yang berkelanjutan, tidak hanya untuk kepentingan energi nasional, tetapi juga peningkatan kapasitas dan transfer pengetahuan,” ujar Yuliot.

Ia berharap kerja sama tersebut turut mempererat hubungan antarnegara, khususnya sesama negara muslim. Saat ini, kerja sama Indonesia-Irak tengah disiapkan melalui kerangka Memorandum of Understanding (MoU) antarpemerintah yang masih dalam tahap pembahasan diplomatik.

Ruang lingkup kerja sama yang dibahas meliputi fasilitasi perdagangan dan investasi migas, alih teknologi, pertukaran keahlian, riset bersama, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Indonesia juga membuka peluang partisipasi BUMN dalam proyek migas Irak, termasuk eksplorasi lapangan minyak baru dalam skema joint venture.

“MoU di bidang migas dan energi akan membuka peluang kerja sama yang lebih besar antara kedua negara,” ujar Basim Mohammed Kudhair.

Saat ini, Pertamina International EP diketahui telah memiliki participating interest sebesar 20% di salah satu lapangan minyak di Irak. Pemerintah Irak pun mendorong Indonesia untuk memperluas peran, tidak hanya di lapangan yang telah berproduksi, tetapi juga pada proyek eksplorasi lapangan migas baru.

Pertemuan ini turut dihadiri jajaran pejabat teknis kedua negara, termasuk dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM dan Kementerian Minyak Irak, sebagai bagian dari pendalaman kerja sama teknis dan operasional di sektor hulu migas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *