banner 728x250

Peristiwa Keji di Ciputat, Bayi 6 Bulan Tidak Berhenti Menangis Dibanting Ayah Kandung Hingga Tewas

Nazar Lendi

Bayi di Ciputat dibanting hingga tewas oleh ayah kandungnya sendiri. (Foto: istimewa)

ABNnews — Peristiwa tragis menimpa bayi berusia enam bulan. Hanya karena tidak berhenti menangis, bayi malang tersebut diduga dianiaya oleh ayah kandungnya hingga meninggal dunia.

Peristiwa keji itu terjadi  di Jalan Betawi, Kampung Gunung, RT 03/RW 09, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan pada Minggu (14/12) sore.

Kejadian bermula saat bayi bernasib nahas itu tengah digendong ayahnya, yang berinisial IS (27), di dalam warung. Namun si bayi terus menangis.

IS kemudian meminta istrinya  membuat susu untuk si bayi. Namun, tangisan korban tidak juga berhenti, sehingga pelaku diduga emosi dan kehilangan kendali.

Dalam kondisi tersebut, pelaku diduga melempar korban ke arah lantai yang mengakibatkan benturan keras di bagian kepala bayi. Melihat kondisi korban yang tidak normal seusai kejadian, pihak keluarga segera membawa bayi tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, nahas korban dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kejadian memilukan tersebut kemudian dilaporkan oleh pihak keluarga kepada aparat kepolisian untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq membenarkan adanya peristiwa dugaan penganiayaan terhadap bayi tersebut. Ia menyebutkan kejadian terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

“Benar, telah terjadi dugaan penganiayaan terhadap seorang bayi berusia enam bulan yang dilakukan oleh ayah kandungnya,” ujar Bambang seperti dikutip pada Selasa (16/12).

Bambang mengatakan, setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung melakukan langkah awal penyelidikan, termasuk mengamankan lokasi kejadian serta mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi.

Berdasar keterangan sejumlah saksi sejumlah saksi dan kamera pengawas atau CCTV, kata Bambang, IS diketahui membanting korban sebanyak dua kali.

“Pertama di matras secara tengkurap atau menghadap bawah, yang kedua di kasur secara terlentang atau menghadap atas,” bebernya.

Dalam pemeriksaan IS juga mengaku kepala korban terkena botol susu saat ia membanting untuk kedua kalinya. “IS mengakui saat dibanting pertama, anak korban masih menangis, dan saat dibanting kedua kalinya, korban sempat merintih hingga akhirnya terdiam,” kata Bambang.

Saat ini, penanganan kasus tersebut telah dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan guna proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
“Penanganan kasus ini dilakukan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Tangerang Selatan,” tegasnya.

Polisi, kata Bambang, masih mendalami motif pelaku, termasuk kondisi psikologis dan kejiwaan pelaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *