banner 728x250

Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.000 Orang, Agam dan Aceh Utara Jadi Titik Paling Kelam

Ilustrasi. Seorang bocah berjalan meniti kayu-kayu yang memenuhi area Pondok Pesantren Darul Mukhlishin pascabanjir bandang di Desa Tanjung Karang, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (5/12/2025). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

ABNnews – Angka korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera terus meroket hingga menyentuh angka yang memilukan. Berdasarkan data terbaru per Senin (15/12/2025), total korban meninggal dunia kini telah menembus angka seribu, tepatnya 1.016 jiwa.

Tak hanya itu, sebanyak 212 orang dinyatakan masih hilang, sementara 7.600 warga lainnya menderita luka-luka. Tim SAR gabungan hingga kini masih berjibaku melakukan evakuasi di titik-titik sulit yang rawan longsor susulan meski cuaca ekstrem terus mengintai.

Dari laporan yang dihimpun, terdapat lima wilayah dengan tingkat kematian paling tinggi. Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menjadi titik paling kelam dengan mencatatkan angka kematian tertinggi.

Berikut rincian wilayah dengan jumlah korban jiwa terbanyak:
1. Kabupaten Agam (Sumbar): 187 jiwa meninggal dunia.

2. Aceh Utara: 162 jiwa meninggal dunia.

3. Tapanuli Tengah: 116 jiwa meninggal dunia.

4. Tapanuli Selatan: 86 jiwa meninggal dunia.

5. Aceh Tamiang: 66 jiwa meninggal dunia.


Kondisi fasilitas kesehatan di wilayah terdampak menghadapi tantangan serius. Pelaksana pelayanan dari RS Kemenkes Adam Malik, dr. Ade Rachmat Yudiyanto, SpA(K), membeberkan fakta miris bahwa stok obat-obatan lama hampir habis total karena rusak.

“Kurang dari 10 persen stok obat lama yang bisa diselamatkan. Sebagian besar rusak terendam lumpur dan berisiko terkontaminasi. Daripada berisiko, lebih baik dibuang. Kita pakai yang benar-benar aman,” ujar dr. Ade, Senin (15/12/2025).

Beruntung, bantuan mulai mengalir deras untuk RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang yang sempat kehilangan fasilitas farmasinya. Dukungan medis datang dari RS Kemenkes Adam Malik, tim Universitas Indonesia, hingga Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI).

Meski sempat krisis, dr. Ade memastikan layanan IGD, perawatan inap darurat, dan poli kini kembali berjalan normal. Bantuan obat infeksi, analgesik, hingga obat kulit sudah mulai tersedia dan didistribusikan ke unit prioritas.

“Dengan pasokan yang tersedia, pelayanan dapat berjalan tanpa gangguan. Tidak ada kasus yang tertunda karena kekurangan obat selama hari pertama,” tuturnya.

Hingga kini, tim farmasi masih terus melakukan inventarisasi ketat di ruang penyimpanan sementara yang telah ditata ulang agar distribusi lebih cepat dan aman dari sisa-sisa lumpur banjir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *