ABNnews — Berstatus juara bertahan, Timnas Indonesia tersingkir dari cabang sepak bola SEA Games 2025 Thailand. Kemenangan 3-1 atas Myanmar di laga terakhir babak penyisihan Grup C tidak juga membuat Garuda Muda lolos ke semifinal.
Skuad besutan pelatih Indra Sjafri menempati posisi kedua klasmen dengan poin 3. Ada di bawah Filipina yang menjadi juara grup dengan enam poin.
Kegagalan lolos ke semifinal memastikan Indonesia gagal mempertahankan gelar juara yang diaraih di SEA Games Kamboja 2023.
Kegagalan ini tidak pelak menambah rentetan catatan buruk sepak bola Indonesia di 2025. Sepak bola Indonesia seolah kembali ke setelan pabrik.
Sejak PSSI memecat Shin Tae-yong (STY), setidaknya ada empat event yang diikuti oleh Timnas Indonesia senior dan U-23/U-22. Namun, semua event tersebut berakhir dengan sangat tragis.
Pada ajang Piala AFF U-23 2025, PSSI menunjuk Gerald Vanenburg menjadi pelatih. Ia langsung mendapat tugas berat karena harus membawa Tim Merah Putih juara dan menghilangkan bayang-bayang STY.
Namun, Timnas Indonesia U-23 di era baru ini berakhir tragis. Kadek Arel dan kawan-kawan gagal menjadi juara di rumah sendiri setelah kalah dari Vietnam dengan skor 0-1.
Lalu, Timnas Indonesia senior yang sudah selangkah lagi ke Piala Dunia 2026 justru gugur di ronde keempat. Patrick Kluivert, yang menjadi pengganti STY, gagal total bersama Garuda.
Timnas Indonesia kala itu menempati posisi juru kunci Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Jay Idzes dan kolega kalah dari Arab Saudi dan Irak.
Gerald Vanenburg kembali mendapat kesempatan pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Namun, kegagalan kembali didapat karena Timnas Indonesia U-23 gagal lolos ke turnamen tersebut.
Padahal, Timnas Indonesia U-23 datang dengan status mentereng di edisi sebelumnya. Saat masih dilatih STY, Tim Merah Putih merupakan semifinalis Piala Asia U-23 2024.
Kegagalan di ajang SEA Games 2025 boleh dibilan jadi puncak kegagalan. Datang dengan status juara bertahan, Timnas Indonesia asuhan Indra Sjafri bahkan tidak sanggup lolos dari fase grup.
Apakah rentetan kegagalan ini bukti bahwa Shin Tae-yong memiliki pengaruh besar bagi sepak bola Indonesia?.













