ABNnews — Pendiri Malaka Project sekaligus influencer, Ferry Irwandi buka suara soal pernyataan nyinyir Endipat Wijaya terkait donasi untuk korban banjir Sumatera
Alih-alih kesal atau marah, Ferry lewat akun Instagramnya, @irwandiferry justru mengaku tidak menyangka dapat dukungan dari Endipat Wijaya.
“Saya sama sekali tidak merasa amarah dan kesal, berkat dukungan luar biasa kawan-kawan semua, yang masif sekali dan tidak berhenti, gak ada orang yang bisa merasa kesal dan marah ketika mendapatkan dukungan dan support sebesar ini, makasih ya semua,” kata Ferry.
Ia mengungkap, Endipat juga sudah mengubungi dirinya dan meminta maaf. “Beliau sudah menghubungi saya secara personal dan minta maaf, saya juga menerima itu karena enggak adanya juga memelihara konflik di situasi seperti sekarang,” ucapnya.
Ferry juga menyampaikan kepada Endipat beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah dan apa saja kebutuhan masyarakat korban banjir.
“Saya juga udah sampaikan beberapa concern dan kebutuhan masyarakat di lapangan dan beliau menerima. Jadi yasudah buat yang nanya respons saya, itu aja nya hahahaha…”
Sebelumnya, Anggota DPR Endipat Wijaya menuai sorotan setelah menyampaikan pernyataan dalam rapat bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di ruang rapat Komisi I DPR, Senin (08/12).
Dalam rapat tersebut, ia menyinggung bahwa para relawan lebih viral saat memberikan bantuan bencana Sumatra dibandingkan kerja pemerintah.
Endipat Wijaya mengklarifikasinya. Menurut dia, pernyataannya tersebut bukan ditujukan kepada relawan atau donatur yang membantu korban bencana Sumatra, tapi kinerja Komdigi dalam hal publikasi dan penyebaran informasi.
Endipat memandang, muncul persepsi keliru di media sosial disebabkan oleh ketimpangan informasi. Bantuan relawan cepat viral, sementara kerja-kerja besar negara justru jarang terlihat.
Padahal, pemerintah telah mengerahkan anggaran triliunan rupiah, ribuan personel, posko evakuasi, logistik, dan berbagai upaya pemulihan untuk korban bencana.
“Yang saya soroti adalah lemahnya komunikasi publik. Negara bekerja besar, tetapi tidak banyak diberitakan. Akibatnya, masyarakat hanya melihat apa yang viral, bukan apa yang sebenarnya dilakukan di lapangan,” kata Endipat dalam keterangan, Selasa (09/12).
Politikus Gerindra ini mengklaim, dirinya tidak pernah berniat mengecilkan peran relawan. Menurutnya, relawan sebagai energi kemanusiaan bangsa yang selalu bergerak tanpa pamrih setiap kali terjadi bencana.
“Relawan bekerja dengan hati, negara bekerja dengan kewajiban. Dua-duanya penting, dan tidak boleh dipertentangkan,” ungkap Endipat.
Dia pun berharap, semuanya kembali dalam upaya bersama dalam penanganan bencana, bukan lagi perdebatan yang memecah perhatian dari mereka yang sedang membutuhkan bantuan.













