ABNnews – Kepolisian Daerah Metro Jaya hingga saat ini masih mendalami secara intensif kasus ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta. Salah satu fokus utama penyelidikan adalah bagaimana cara anak berkonflik dengan hukum (ABH) tersebut merakit bahan peledak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, penyidik berupaya mengungkap asal mula pengetahuan ABH tersebut.
“Didalami tentang motif ABH melakukan ledakan di SMAN 72, termasuk bagaimana ABH belajar dari mana untuk merakit bahan peledak tersebut, di mana ABH membeli beberapa bahan baku tersebut,” kata Budi Hermanto di Jakarta, Senin (8/12).
Kondisi Pelaku Sehat, Sudah 3 Kali Diperiksa di Rumah Aman!
Budi menambahkan, kondisi ABH kini sudah sehat dan telah dilakukan permintaan keterangan sebanyak tiga kali di Rumah Aman. Keterangan dari ABH ini didapatkan setelah dinyatakan sehat jasmani dan rohani oleh dokter medis dan psikis yang menanganinya.
Meskipun hasil pemeriksaan sudah dilakukan, Polda Metro Jaya memilih untuk tidak menyampaikan data secara gamblang ke publik. Hal ini dilakukan demi menjaga identitas anak tersebut yang masih berstatus anak.
“Sehingga beberapa data yang tidak boleh kami sampaikan secara vulgar ke teman-teman media atau dikonsumsi oleh masyarakat umum,” jelas Budi.
Sebelumnya, ABH terduga pelaku ledakan yang merupakan siswa sekolah tersebut, sudah dapat dimintai keterangannya sejak Selasa (2/12). Pengambilan keterangan tersebut didampingi pihak keluarga, kuasa hukum, Bapas, dan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).
Ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat (7/11), tepatnya di lingkungan sekitar masjid sekolah. Polisi menemukan total tujuh bom rakitan. Dua bom meledak, dua bom setengah jadi, dua bom aktif serta satu bom kaleng.
Akibat peristiwa mengerikan itu, dilaporkan sebanyak 96 orang mengalami luka-luka.













