banner 728x250

Mualem Bilang Bantuan Asing Jangan Dipersulit, Begini Kata Menhan Sjafrie

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. (Foto: istimewa)

ABNnews — Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin merespons soal Aceh menerima bantuan dari Malaysia dan China. Sjafrie menilai bantuan tersebut bersifat personal dari relawan yang memiliki alat untuk melacak jenazah.

Sjafrie mengatakan relawan asal China itu membantu menemukan jenazah yang masih tertimbun material. Dia menilai itu bukan termasuk bantuan asing.

“Sebetulnya yang dimaksud itu adalah personal yang dari Cina itu, itu bukan bantuan asing, itu bantuan personal kepada Mualem yang mau mencari jasad-jasad dari para korban bencana,” kata Sjafrie kepada wartawan usai memberi kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar, Selasa (09/12).

Sjafrie lalu menyatakan seluruh penanganan bencana tiga provinsi di Sumatera tersebut ditangani negara secara mandiri. Negara masih punya sumber daya yang memadai untuk menangani tanpa meminta bantuan negara lain.

“Tetapi secara keseluruhan penanggulangan bencana yang ada di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, serta Aceh, itu ditanggulangi secara mandiri,” kata Sjafrie.

Ia mengaku bahwa Presiden Prabowo telah mengevaluasi sistem penanggulangan bencana alam, di mana bencana yang ada di Sumatera dan Aceh dapat diatasi oleh negara sendiri.

“Beliau sudah mengambil suatu evaluasi bahwa bencana ini adalah bencana yang bisa kita atasi oleh bangsa sendiri,” tegasnya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah mempunyai kemampuan peralatan sendiri, mulai dari angkatan darat, laut, maupun udara.

“Kita mempunyai logistik yang cukup, kita punya obat-obatan yang cukup, kita mempunyai tenaga medis yang sangat memberi bantuan yang berasal dari kampus-kampus, dari universitas. Dan ini kita kolaborasikan menjadi satu sistem penanggulangan bencana,” jelasnya.

Ia menerangkan bahwa pihak pemerintah masih mampu untuk menanggulangi bencana alam di Sumatera dan Aceh.

“Kita mampu lakukan secara kemampuan yang ada. Ini berbeda dengan saat dulu kita menghadapi tsunami, kita mengalami kesulitan karena kita tidak punya kemandirian. Sekarang kita mandiri untuk mengatasi yang ada di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Muzakir Manaf buka suara soal bantuan asing guna membantu menangani banjir dan longsor di Sumatera. Pria yang akrab disapa Mualem itu mengatakan tidak ada larangan bantuan asing masuk Aceh untuk membantu menangani banjir.

Dia menyatakan sudah ada relawan dan bantuan logistik yang datang dari negeri jiran, Malaysia. Kemudian akan datang pula dari China untuk membantu proses pencarian korban.

“Saya kira tidak ada larangan, sah-sah saja. Mereka tolong kita, masa kita persulit,” ujar Muzakir Manaf seperti dikutip dari akun Instagram miliknya, pada Selasa (09/12).

Sejauh ini bantuan luar negeri yang sudah mendarat ke Aceh yaitu dari Malaysia berupa obat-obatan dan dokter. Kemudian dari China yaitu relawan sebanyak lima orang untuk bantu cari mayat dalam lumpur.

Mualem mengatakan pada Rabu (10/12) akan ada gelombang kedua bantuan dari Malaysia yaitu obat-obatan sebanyak 3 ton. “Mereka (bantuan Malaysia) hari Rabu akan datang membawa obat sebanyak 3 ton lagi dan dokter,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *