ABNnews — PT PLN (Persero) terus berupaya memulihkan jaringan listrik di seluruh wilayah bencana. Setelah 10 hari pascabencana, listrik kembali menyala meski masih terbatas. Pemulihan listrik diprioritaskan objek vital, seperti rumah sakit.
Pemulihan listrik dilakukan dengan memperbaiki jaringan yang rusak dan menyediakan pasokan genset. PLN bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menerbangkan genset berkapasitas 250 kiloVolt Ampere (kVA) menggunakan helikopter Sikorsky S-61A dari Banda Aceh.
Genset berkapasitas 250 kVA itu dikirim untuk objek vital terdampak bencana seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
PLN mengatakan, langkah ini mencerminkan komitmen PLN dan kehadiran negara yang sigap dalam menjamin keberlangsungan layanan kesehatan pascabencana.
“Kami bergerak cepat memulihkan listrik di rumah sakit sebagai fasilitas vital bagi masyarakat,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang dikutip pada Senin (08/12).
Langkah ini, lanjut Darmawan, sejalan dengan arahan Bapak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, agar sektor layanan kesehatan mendapat prioritas energi, sehingga operasional medis tetap berjalan.
“Bagi kami ini bukan hanya tugas teknis, tetapi tanggung jawab kemanusiaan yang kami emban untuk masyarakat,” kata Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh Eddi Saputra menambahkan bahwa pengiriman melalui udara menjadi solusi terbaik agar genset tiba tepat waktu di lokasi prioritas.
“Pengiriman melalui udara menjadi satu-satunya opsi agar genset tiba secepatnya, karena seluruh akses darat menuju RSUD Datu Beru terputus dan tidak dapat dilalui akibat bencana. Dengan dukungan helikopter, proses distribusi dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit,” kata Eddi.
Lebih lanjut Eddi menambahkan bahwa setibanya genset di lokasi, petugas PLN bergerak cepat melakukan instalasi dan pengujian agar dapat beroperasi sebagai sumber listrik sementara.
Langkah ini, lanjutnya, memastikan layanan kesehatan bagi masyarakat Aceh Tengah tetap berlangsung hingga jaringan utama kembali normal.
“Dalam proses mobilisasi via udara diperlukan ketelitian yang tinggi. Material seberat 3,6 ton, yang terdiri atas genset seberat 2,6 ton dan trailer seberat 1 ton ini sempat gagal diterbangkan pada percobaan pertama. Namun, akhirnya berhasil diterbangkan pada percobaan kedua setelah penyesuaian beban serta titik angkat,” papar Eddi.
Direktur Utama RSUD Datu Beru Takengon Gusnarwin turut mengapresiasi gerak cepat PLN dalam memastikan layanan medis tetap berjalan meski jaringan listrik utama terdampak bencana.
“Dengan adanya genset ini, kami dapat memastikan ruang operasi, layanan gawat darurat, dan perawatan pasien tetap berlangsung tanpa kendala. Ini benar-benar menyelamatkan banyak nyawa,” ujar Gusnarwin.













