ABNnews – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunker) ke Gianyar, Bali, untuk meninjau kesiapan layanan transportasi laut. Kunjungan ini berfokus pada persiapan menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Kunker ini menjadi sangat penting karena selain memastikan kelancaran mobilitas masyarakat yang melonjak di akhir tahun, rombongan Komisi VI juga mencermati kesiapsiagaan operator dalam mendukung penanganan darurat bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh dan Sumatera.
Dalam rapat koordinasi, hadir jajaran direksi PT PELNI (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Hakim Bafagih, menegaskan bahwa kedua operator transportasi laut BUMN tersebut harus mampu menjalankan dua tugas sekaligus.
“(Kunjungan ini) berkaitan dengan persiapan Nataru, baik PELNI ataupun ASDP satu sisi harus mempersiapkan untuk persiapan Nataru,” ujar Abdul Hakim. Ia menekankan bahwa kebutuhan layanan masyarakat selama libur akhir tahun tidak boleh terganggu, terlepas dari situasi darurat kebencanaan.
Siaga Penuh di Tiga Provinsi Terdampak
Abdul Hakim menambahkan, hingga kini masih ada kebutuhan penanganan darurat di Sumatera Barat, Aceh, dan Aceh Utara. Oleh karena itu, Politisi PKB tersebut meminta operator transportasi laut harus cerdas mengelola SDM dan armada.
Tujuannya, agar mereka tetap mampu membantu proses pemulihan dan distribusi logistik di daerah bencana tanpa mengurangi sedikit pun kualitas layanan transportasi pada masa Nataru.
“Di sisi lain (para operator) juga mesti standby dan siaga untuk membantu pemulihan, baik di Sumatera Barat, Aceh, dan juga Sumatera Utara. Jadi nanti silakan di-manage dengan baik dari SDM-nya dan dari kapasitas-kapasitas armada yang dimiliki,” tegasnya. Hal ini mengingatkan bahwa moda transportasi laut adalah infrastruktur vital dalam krisis.
Di tengah tuntutan siaga bencana, Komisi VI juga menyoroti kebijakan PELNI terkait stimulus Nataru. PELNI resmi memberikan diskon 20 persen bagi penumpang kelas ekonomi untuk seluruh rute pelayaran.
Program potongan harga ini sudah berlaku sejak 17 November 2025 dan bisa diakses melalui aplikasi PELNI Mobile serta saluran penjualan resmi. Diskon ini bertujuan menekan biaya perjalanan masyarakat yang akan melakukan perjalanan antarpulau selama liburan.
Diskon 20 persen ini berlaku untuk keberangkatan antara 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Pemerintah menargetkan kuota penumpang yang dapat memanfaatkan stimulus ini mencapai 405.881 orang, sesuai alokasi anggaran yang disiapkan untuk mendukung kelancaran transportasi laut nasional selama Nataru 2025–2026.













