banner 728x250

Wamenperin Kebut Teknologi Logam dari Italia, Bidik Hilirsasi Baja Hingga Komponen Militer

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat pengembangan teknologi industri logam nasional. Langkah ini ditempuh melalui kemitraan strategis dengan pelaku global, salah satunya perusahaan teknologi raksasa Tenova S.p.A di Italia.

Kunjungan resmi Wamenperin ke fasilitas Tenova di Castellanza, Italia, menjadi bukti keseriusan tersebut. Tenova merupakan perusahaan teknologi global di bawah naungan Techint Group yang menjadi pemain kunci hampir di seluruh rantai proses industri metalurgi.

“Saya berkesempatan berdiskusi dengan Tenova S.p.A… mulai dari pengolahan bahan mentah, instalasi reduksi, hingga berbagai teknologi downstream seperti strip processing line, dan cold rolling mill,” ujar Wamenperin dalam keterangan resminya, Sabtu (4/12/2025).

Strategi Baru Industrialisasi Nasional Fokus ke Logam!

Wamenperin Faisol menegaskan bahwa industri logam adalah sektor prioritas, sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN). Peningkatan kemampuan teknologi menjadi prasyarat penting untuk masuk ke tahap industrialisasi lanjutan yang berorientasi pada inovasi, efisiensi energi, dan pengurangan emisi.

Saat kunjungan, Wamenperin juga melihat langsung fasilitas produksi Tenova yang dilengkapi CNC machine tools modern.

“Saya mengajak Tenova dapat menjadi mitra strategis di bidang logam melalui pengembangan riset, inovasi dan roadmap dalam penguatan hilirisasi industri logam, efisiensi energi, dan pengurangan emisi termasuk pengembangan komponen industri pertahanan nasional,” tegasnya.

Tujuan akhirnya jelas: “Indonesia tidak hanya ingin membangun industri yang besar, tetapi industri yang maju, hijau, dan berdaya saing global,” ungkapnya.

CEO Tenova, Roberto Pancaldi, menyambut baik ajakan kerja sama ini, mengingat Tenova telah menjadi mitra strategis Indonesia, termasuk dengan Freeport dan Krakatau Steel.

Pancaldi juga menyoroti kolaborasi dengan PT Tata Metal Lestari (TML) yang sedang membangun fasilitas CGL 2 di Sadang dengan teknologi utama dari Tenova. Teknologi ini diklaim mampu memberikan efisiensi termal tinggi dan pengurangan emisi, sejalan dengan agenda Net Zero Emission 2060.

GM Manufacturing TML, Rendra Fernanda, menegaskan fokus perusahaan: “Fokus kami bukan sekadar meningkatkan tonase produksi, tetapi memastikan kualitas dan jumlah emisi yang dihasilkan semakin baik dan efisien.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *