ABNnews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau warga yang tinggal di kawasan pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul potensi banjir rob yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan data terbaru menunjukkan adanya potensi kenaikan tinggi muka air laut yang cukup signifikan. Karena itu, langkah mitigasi diminta dilakukan maksimal oleh seluruh jajaran hingga masyarakat.
“Sejak kemarin saya sudah mendapatkan data dan saya sudah menyampaikan ke publik bahwa banjir rob akan terjadi. Dan hari ini terbukti terjadi. Puncaknya besok tanggal 5 jam 09.00,” kata Pramono saat menghadiri High Level Meeting (HLM) TPID dan TP2DD Provinsi DKI Jakarta di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
Pramono mengatakan pihaknya telah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta untuk menyiapkan seluruh langkah pengendalian, terutama pada wilayah pesisir yang diprediksi terdampak.
“Monitoring sudah dilakukan sejak awal, terutama di daerah-daerah yang sudah diprediksi akan mengalami rob. Misalnya Muara Angke, Marunda, dan sebagainya. Jadi mitigasi menjadi sangat penting,” ujar Pramono.
Melalui unggahan resmi di akun Instagram @bpbddkijakarta, BPBD merilis daftar 12 wilayah yang diprediksi berpotensi terdampak banjir rob pada periode 4–10 Desember 2025, yaitu: Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu
Pramono menyebut potensi rob tidak hanya terjadi pada 5–6 Desember. Gelombang air laut diperkirakan kembali meningkat pada pekan ketiga Desember. Kondisi ini diprediksi semakin berat karena puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari 2026.
“Kalau Januari itu kombinasi dua hal: rob dan curah hujan tinggi, bahkan bisa mencapai 300 mm. Itu tinggi banget,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi kondisi ekstrem tersebut, Pramono meminta percepatan modifikasi cuaca bekerja sama dengan pemerintah pusat.
“Kita lihat hujan bisa berhenti dan kondisi cerah, itu hasil operasi modifikasi. Tapi tentu tetap bergantung data dan kondisi lapangan,” tegasnya.
Pemprov DKI juga telah menyiapkan lebih dari 600 pompa di berbagai titik rawan untuk mengantisipasi genangan saat rob dan hujan turun bersamaan.
“Ketika rob kemarin naik, warga khawatir Muara Angke akan banjir. Tapi pompa sudah kita siapkan dan berhasil mengatasi situasi,” tambah Pramono.
Pemprov mengimbau warga untuk terus memantau informasi resmi dan mengikuti arahan petugas apabila evakuasi diperlukan.













