ABNnews – PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Anak Perusahaannya PLN Energi Gas (PLN EG) meresmikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kolaborasi berupa Integrasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan Urban Farming berbasis ekonomi sirkular serta Konservasi Mangrove di Tarakan, Selasa (2/12). Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan ketahanan energi sekaligus memberi manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat sekitar fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG Tarakan yang berlokasi di Gunung Belah.
Direktur PLN Energi Gas, Edwin Bangun, menegaskan bahwa pemanfaatan gas merupakan langkah strategis untuk menurunkan emisi dibandingkan penggunaan BBM. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur energi harus berjalan seiring dengan upaya perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Gas lebih rendah emisi dibanding bahan bakar minyak. Jadi, ketahanan energi di Tarakan harus berjalan seiring ketahanan lingkungan dan pangan,” ujar Edwin.
Program TPS3R dipadukan dengan pengembangan urban farming sebagai bentuk penerapan ekonomi sirkular. Sampah organik diolah menjadi kompos untuk tanaman pangan, sementara sampah plastik dan anorganik diarahkan ke proses daur ulang agar memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat. Melalui integrasi ini, PLN EPI dan PLN EG berharap masyarakat memperoleh pendapatan baru dari pengelolaan sampah terpadu sekaligus mendorong kemandirian pangan di tingkat keluarga.
Selain itu dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia, perusahaan juga menanam 1000 bibit tanaman mangrove sebagai langkah awal pemulihan ekosistem pesisir yang selama ini menjadi benteng alami Tarakan. Upaya rehabilitasi ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan kawasan pesisir dari abrasi, meningkatkan populasi hayati seperti kepiting bakau dan udang windu, serta memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir. Inisiatif konservasi ini menjadi salah satu prioritas TJSL PLN EG dalam mendorong keberlanjutan sosial dan lingkungan di sekitar wilayah operasi.
Wakil Walikota Tarakan, Ibnu Saud Is, menyampaikan apresiasi atas komitmen PLN EPI dan PLN EG yang tidak hanya menghadirkan energi bagi masyarakat, tetapi juga membangun kolaborasi lintas sektor dalam menjaga lingkungan kota.
“ Urban farming yang terintegrasi dengan ekonomi sirkular memperlihatkan bagaimana keberlanjutan bisa diwujudkan melalui inovasi dan kolaborasi. Tidak ada satu institusi yang dapat menyelesaikan tantangan lingkungan sendirian,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menambahkan bahwa program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat pesisir yang dapat direplikasi di wilayah lain. Menurutnya, keberlanjutan manfaat menjadi prioritas dalam setiap program TJSL perusahaan.
“Kami ingin keberadaan fasilitas energi di Tarakan memberikan dampak sosial dan lingkungan yang benar-benar dirasakan masyarakat,” kata Mamit.
Peresmian program dilaksanakan di Taman Belabuh, diisi dengan edukasi penanaman mangrove, penyerahan bantuan urban farming kepada Kelompok TPS3R KSM Pamusian, hingga praktik langsung penanaman mangrove bersama warga dan para pemangku kepentingan. Pemerintah daerah berharap program ini terus berkembang dan direplikasi di wilayah lain agar mampu memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi risiko iklim dan degradasi lingkungan.
Kegiatan ini sekaligus merupakan bentuk nyata komitmen PLN EPI dan PLN EG terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta kontribusi aktif dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 14 yang berfokus pada kelestarian ekosistem laut untuk pembangunan berkelanjutan dan SDGs 12 terkait Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab yang bertujuan mengurangi produksi sampah secara substansial melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan Kembali.
PLN EPI juga menegaskan bahwa seiring beroperasinya fasilitas regasifikasi LNG yang membuat pasokan energi primer Tarakan tidak lagi bergantung penuh pada sumber lokal, komitmen perusahaan untuk menghadirkan energi bersih akan terus diimbangi dengan program pemberdayaan masyarakat, pemulihan ekosistem, dan penguatan ekonomi lokal. Dengan pendekatan tersebut, Tarakan diharapkan dapat tumbuh sebagai kota pesisir yang tangguh dan hijau dalam jangka panjang.













