banner 728x250

Indeks UMKM BRI Tembus Zona Ekspansi! Pelaku Usaha Mulai Optimis Jelang Akhir Tahun

Foto dok BRI

ABNnews – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali merilis hasil survei Indeks Bisnis UMKM untuk kuartal III 2025 lengkap dengan proyeksi kuartal berikutnya. Hasilnya, aktivitas bisnis UMKM masih menunjukkan fase ekspansi dengan nilai indeks 101,9. Pada saat yang sama, optimisme pelaku usaha juga meningkat, terlihat dari Indeks Ekspektasi Bisnis yang naik menjadi 120,7, dari sebelumnya 116,5 pada kuartal II 2025.

Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menyebut capaian tersebut didorong kombinasi faktor yang saling memperkuat.

“Harga barang input yang stabil, kemudahan pasokan, dan kondisi cuaca yang mendukung membuat produktivitas sektor pertanian dan perikanan meningkat,” kata Akhmad dalam keterangan tertulis.

Tak hanya itu, kenaikan harga jual komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan ikut mengerek omzet pelaku usaha. Menjelang akhir tahun, proyek pemerintah maupun swasta juga ikut mendorong aktivitas usaha, terutama pada sektor konstruksi. Normalisasi aktivitas masyarakat setelah libur panjang sekolah dan momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) juga menambah daya dorong bagi UMKM.

Dengan berbagai faktor pendukung tersebut, pelaku UMKM semakin optimistis prospek usaha pada kuartal IV akan lebih cerah. Hal ini tercermin dari peningkatan ekspektasi pelaku usaha yang kini berada di angka 120,7.

Meski demikian, kondisi rentabilitas atau kemampuan menghasilkan laba masih melemah. Hal ini dipengaruhi penurunan omzet dan kenaikan harga barang input terutama di sektor industri pengolahan dan perdagangan.

“Namun aktivitas investasi masih naik seiring ekspektasi membaiknya bisnis pada kuartal IV. Permintaan jelang Natal dan Tahun Baru serta realisasi belanja negara ikut menjaga optimisme,” lanjut Akhmad.

Secara sektoral, sebagian besar indeks bisnis UMKM masih berada di zona ekspansif. Sektor konstruksi mencatat nilai tertinggi yakni 112,0, didorong proyek-proyek pembangunan yang semakin ramai menjelang akhir tahun. Di sektor pertanian, musim kemarau basah dan harga komoditas yang menguntungkan ikut mendongkrak produktivitas dan omzet usaha.

Sementara sektor pertambangan juga masih mencatat ekspansi karena meningkatnya kebutuhan pasir, batu, dan bahan galian tanah. Namun, ekspansinya mulai melambat akibat curah hujan tinggi dan regulasi daerah yang membatasi penambangan.

Sebaliknya, sejumlah sektor seperti perdagangan, hotel-restoran, industri pengolahan, dan transportasi mengalami perlambatan bahkan kontraksi akibat lemahnya daya beli masyarakat dan persaingan usaha yang makin ketat. Meski begitu, sektor jasa masih bertahan di level ekspansif seiring aktivitas tenaga kerja dan pelajar yang kembali normal.

Pada kuartal ini, Indeks Sentimen UMKM tercatat 111,9, yang berarti pelaku usaha masih lebih banyak memberikan penilaian positif. Ekspektasi pelaku UMKM untuk kuartal IV juga menguat menjadi 134,8, naik dari 133,3 pada kuartal sebelumnya.

Dengan ekspansi bisnis UMKM dan tren ekonomi yang diprediksi makin membaik, pelaku UMKM juga menilai tinggi kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Hal itu tercermin dari Indeks Kepercayaan Publik (IKP) yang bertahan di level 121,1.

Survei dilakukan oleh BRI Research Institute pada 21 September–4 Oktober 2025 dengan melibatkan 7.064 responden UMKM dari berbagai sektor dan 33 provinsi. Sampel diperoleh melalui metode stratified systematic random sampling.

Nilai indeks di atas 100 mencerminkan persepsi positif lebih dominan. Sebaliknya, jika berada di bawah 100 artinya persepsi negatif mendominasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *