ABNnews – Akses energi di beberapa wilayah Sumatra Utara (Sumut) yang sempat lumpuh akibat banjir bandang, kini dipastikan akan segera pulih.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia turun langsung ke Posko Pengungsian Pinangsori, Tapanuli Tengah, untuk memastikan pemulihan listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) berjalan cepat. Langkah tercepat yang diambil Pemerintah adalah relaksasi aturan.
“Tadi pagi kami sudah mengeluarkan relaksasi aturan bahwa untuk orang publik, masyarakat membeli BBM di SPBU tidak perlu memakai barcode. Jadi sudah bebas, baik di Sumatera Utara, maupun di Sumatera Barat, maupun di Aceh,” ujar Bahlil di Pinangsori, Selasa (2/12).
Relaksasi ini akan diterapkan hingga kondisi pascabencana dinyatakan pulih dan aktivitas warga kembali normal.
Jalur Darat Putus, BBM Dikirim Pakai Pesawat dan Rakit!
Bahlil menyatakan stok BBM dan LPG di Sumut, Sumbar, dan Aceh sebenarnya mencukupi. Persoalan utama adalah akses jalur darat ke SPBU yang terputus akibat jalan dan jembatan rusak.
Maka, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) mengambil langkah ekstrem: mengalihkan jalur distribusi melalui laut dan udara!
“Mobilisasinya untuk ke daerah-daerah yang bisa dijangkau karena jalan putus. Tapi sekarang kita pakai cara, ada beberapa yang pakai pesawat, ada beberapa juga yang pakai rakit. Kayak di Aceh, di Bireuen itu kita rakit,” ungkapnya.
Selain BBM, akses listrik juga belum maksimal. Bahlil menyebut dari 19 Megawatt (MW) listrik di Sibolga, baru 7 MW yang beroperasi dengan tekanan jaringan rendah. Ia meminta PT PLN (Persero) menormalisasi suplai dengan jaringan maksimal.
Data terkini dari PT PLN (Persero), dari 103 penyulang yang padam, 85 penyulang (83 persen) di antaranya sudah menyala normal. Dari 4.537 gardu distribusi yang padam, 2.365 (52%) sudah beroperasi kembali. Sementara itu, beban listrik yang sudah pulih mencapai 216,64 MW (82%) dan 415.097 (76%) pelanggan sudah kembali mengakses listrik.
