ABNnews – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali pasang badan soal upaya bersih-bersih di Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Purbaya tak segan mengambil langkah pemecatan bagi pegawai Bea Cukai yang ogah berubah, demi perbaikan kinerja instansi tersebut.
Purbaya mengakui, ancaman terhadap DJBC sangat nyata: pembekuan dan perumahan 16.000 pegawainya. Namun, ia telah meminta waktu selama satu tahun kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan reformasi internal sebelum opsi terburuk itu terjadi.
“Kalau memang nggak bisa perform ya kita bekukan, dan betul-betul beku. Artinya 16.000 pegawai Bea Cukai kita rumahkan. Tapi saya minta waktu ke Presiden untuk memperbaiki Bea Cukai,” ujar Purbaya di sela-sela Rapimnas KADIN 2025 di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Purbaya menilai para pegawai Bea Cukai masih dapat diperbaiki kinerjanya. Namun, ia menekankan tidak akan ada kompromi bagi pegawai yang menolak reformasi dan perubahan.
“Nanti kan terpilih, dalam prosesnya akan kelihatan yang mana yang bisa gabung, yang mana yang nggak. Nanti yang nggak bisa gabung, yang nggak bisa merubah diri, saya selesaikan langsung dengan cepat. Tapi sebaiknya kita perbaiki diri dulu selama setahun,” imbuh Purbaya.
Ancaman tersebut bukan isapan jempol. Purbaya sebelumnya menyebut bahwa jika tidak ada perbaikan, DJBC terancam dibekukan dan dialihkan kepada perusahaan swasta asal Swiss, Societe Generale de Surveilance (SGS), seperti yang pernah dilakukan pada masa Orde Baru.
“Saya sudah minta waktu ke Presiden satu tahun untuk nggak diganggu dulu. Saya biarkan, biarkan saya beri waktu saya untuk memperbaiki Bea Cukai, karena ancamannya serius,” kata Purbaya usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/11/2025).













