ABNnews — Drama kehilangan tumbler yang viral di media sosial ternyata menyisakan trauma. Dalam sebuah unggahan video di media sosial, seorang petugas keamanan tampak panik ketika melihat ada sebuah bungkusan tertinggal di gerbong KRL.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @garissmiring, tampak seorang satpam KRL menemukan sebuah keresek berisi nasi uduk. Ia lantas bertanya-tanya kepada penumpang sekitar.
Namun, tak ada yang merasa tertinggal nasi uduk tersebut. Gestur tubuh dan mimik muka petugas keamanan KRL itu pun jadi sorotan karena seolah trauma dengan kasus hilangnya tumbler Tuku milik penumpang KRL bernama Anita.
“Gara-gara tumbler Anita, nasi uduk bisa bikin satpam panic,” tulis pengunggah video, dikutip Senin (01/12).
Satpam itu pun terlihat mondar-mandir hingga memfotokan temuan nasi uduknya dan dinarasikan dikirim ke WhatsApp Grup kantornya.
Video itu pun menarik perhatian di media sosial. Banyak netizen ikut menimpali yang terjadi pada satpam itu sebagai trauma akibat kelakuan Anita.
“Plis jangan dibuka, takutnya sambelnya ilang kan repot lagi,” komentar akun Rajawali yang menyindir kejadian tumbler hilang milik Anita yang juga berawal dari hilangnya tas hitam.
Tak hanya itu, netizen juga banyak yang bercerita bahwa satpam KRL kini lebih posesif mengingatkan agar penumpang tak kehilangan atau ketinggalan barang.
“Itu satpam bolak-balik ngingetin barang bawaan ampe ditunjuk-tunjuk barang yang di atas kepala itu punya siapa, awas ketinggalan,” tulis akun FRD.
Sebelumnya, kasus ini berawal dari keluhan seorang penumpang bernama Anita di Threads. Ia mengeluhkan tumbler Tuku miliknya yang tertinggal di KRL dan hilang saat diambil kembali.
Tas berisi tumbler sempat ditemukan dan didokumentasikan oleh petugas. Namun, saat diambil keesokan harinya di Stasiun Rangkasbitung, hanya tersisa cooler bag tanpa tumbler Tuku di dalamnya.
Petugas KAI yang dituding, Argi, sempat menawarkan penggantian kerugian. Namun, upaya tersebut ditolak oleh suami pemilik tumbler. Drama ini kemudian berujung pada kabar simpang siur bahwa Argi telah kehilangan pekerjaannya.













