Sehubungan ricuh di organisasi saudara yang katanya ada kaitan dengan pelaksanaan konsesi tambang dari Pemerintah, Muhammadiyah harus mengambil pelajaran.
Sebenarnya dari awal saya termasuk yang menyarankan agar Muhammadiyah tidak terpengaruh oleh buaian Rezim Presiden Jokowi untuk menerima tawaran konsesi tambang tersebut yang ternyata tidak terwujud hingga sekarang ini.
Memang tawaran tersebut sarat motif politik dan hanya akan menghalangi Muhammadiyah beramar ma’ruf bernahyi munkar terhadap pengrusakan lingkungan hidup yang dilarang Islam dan membawa bencana alam.
Maka malapetaka sekitaran harus menyadarkan para pemegang amanah di Muhammadiyah untuk tidak bimbang dan ragu (sebagaimana menggejala pada pernyataan kontroversial), apalagi bertikai (maaf, seperti hewan berebut tulang yang dilempar pihak lain yang telah mengambil dagingnya).
Sebaiknya konsesi tambang itu dikembalikan dan Muhammadiyah fokus mengurus potensi bisnis lain yang terbuka domestik maupun global. Dan, yang lebih penting Muhammadiyah tidak terjebak, seperti diungkap Sekum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Tiga K yakni Konflik, Korupsi, dan Kerusakan.
Ya Allah, selamatkan Muhammadiyah tercinta dari malapetaka dan al-wahnu yakni penyakit hubbuddunya wa karahiyyatul maut.
M. Din Syamsuddin
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu













