banner 728x250

Dirjen Kemenhub: Era Manual Pengawasan Transportasi Sebentar Lagi Berakhir

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan

ABNnews – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan, menegaskan bahwa pola kerja sama Kemenhub dengan Polri harus ikut bertransformasi seiring perkembangan teknologi. Menurutnya, pengawasan transportasi dan penegakan hukum ke depan tidak lagi bisa mengandalkan sistem manual.

Aan menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam Rakor Kerma Polri 2025 Sinergitas Polri dengan Kementerian/Lembaga Menuju Indonesia Maju, di Jakarta, Kamis (27/11).

“Dengan perkembangan teknologi, kerja sama ke depan harus menggunakan perspektif digitalisasi. Bukan berarti metode konvensional ditinggalkan, tetapi integrasi digital ini kunci,” ujar Aan.

Aan menilai integrasi data lintas kementerian, lembaga, BUMN hingga sektor swasta sangat penting, terutama untuk penanganan kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL) serta pengelolaan lalu lintas jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Masalah over dimension over load ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu instansi. Semua barrier bisa diselesaikan lewat data,” katanya.

Menurutnya, mustahil melakukan pengawasan seluruh kendaraan logistik tanpa sistem digital yang berbasis data terpadu. Dengan sistem tersebut, ia optimistis target Zero ODOL dapat tercapai pada tahun 2027.

Pengawasan Digital: ETLE hingga Weigh-in-Motion

Aan juga menyoroti pentingnya penerapan sistem penegakan hukum berbasis digital seperti CCTV, ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), hingga Weigh in Motion (WIM). Namun, ia menegaskan teknologi bukan berarti menggantikan peran petugas di lapangan.

“Penegakan hukum nantinya berbasis IT yang terintegrasi. Ini bagian dari terobosan hukum, bukan menggantikan manusia,” jelasnya.

Selain memperkuat efektivitas, digitalisasi diperlukan karena jumlah PPNS Kemenhub terbatas sementara kebutuhan pengawasan terus meningkat.

Aan juga menegaskan integrasi data sangat diperlukan untuk mendukung operasi angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

“Kalau datanya terintegrasi, kita bisa prediksi kapan dan di mana terjadi perlambatan atau kemacetan. Jadi antisipasinya bisa lebih cepat,” tegasnya.

Aan berharap sinergi Kemenhub–Polri terus diperluas, terutama berbasis data dan teknologi digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *