banner 728x250

Banjir Meluas! Sejumlah Pelabuhan dan Terminal di Sumatera Tak Bisa Beroperasi

Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

ABNnews – Sejumlah fasilitas transportasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat sejumlah terminal, pelabuhan, dan jalur kereta api tak bisa beroperasi normal.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sedang melakukan berbagai langkah pemulihan agar layanan transportasi tetap berjalan, terutama untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.

“Kami turut berduka atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Insyaallah warga yang terdampak diberi kekuatan dan ketabahan,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Jumat (28/11).

Menurut Dudy, sejumlah layanan transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian masih terdampak banjir hingga hari ini. Kemenhub disebut terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan upaya pemulihan dilakukan secara bertahap serta mengutamakan aspek keselamatan.

Berdasarkan laporan satuan kerja Kemenhub di lapangan, fasilitas transportasi yang terdampak di antaranya: Pelabuhan Lhokseumawe Aceh, Pelabuhan Penyeberangan Singkil Aceh, Jalur KA lintas Stasiun Krueng Geukueh – Bungkaih – Krueng Mane Aceh, Terminal Tipe A Lhokseumawe Aceh, Terminal Tipe A Langsa Aceh, Pelabuhan Sibolga Sumatera Utara, Terminal Tipe A Amplas Sumut, Terminal Pinang Baris Sumut, Terminal Sibolga Sumut, Terminal Tipe A Tarutung Sumut.


Untuk moda transportasi udara, sejumlah bandara dipastikan masih beroperasi normal. Namun akses menuju Bandara DR. F.L. Tobing, Sibolga, dan Bandara Rembele–Takengon dilaporkan terhambat akibat banjir dan longsor.

Sementara itu di Sumatera Barat, dampak banjir terhadap infrastruktur transportasi relatif kecil. Operasional Pelabuhan Teluk Bayur, Bandara Minangkabau, dan terminal lainnya beroperasi normal.

Meski begitu, laporan menunjukkan beberapa jalur masih terputus dan sebagian lokasi masih tergenang. Kemenhub melakukan identifikasi kerusakan infrastruktur sembari menyiapkan langkah perbaikan darurat.

“Kami terus memastikan pelayanan berjalan. Contohnya Terminal Amplas masih terendam, dan nanti akan dilihat kerusakannya agar bisa segera diperbaiki,” ujarnya.

Untuk daerah yang akses daratnya terputus, pemerintah mengerahkan dukungan transportasi laut dan udara guna memastikan distribusi bantuan tetap berlangsung. Beberapa terminal juga dijadikan lokasi penampungan sementara bagi warga terdampak.

Sementara pada jalur kereta api, pemantauan dilakukan di titik rawan banjir dan longsor. Kemenhub bersama stakeholder terkait juga mengirim alat berat dan material seperti rel bekas untuk penanganan sementara.

Kemenhub mengimbau masyarakat agar selalu memperbarui informasi sebelum melakukan perjalanan, terutama bagi pengguna moda transportasi di jalur yang terdampak banjir.

“Ke depan, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh dampak banjir dan longsor pada fasilitas transportasi. Tujuannya agar mobilitas masyarakat dan distribusi logistik tetap terjamin, terutama di wilayah yang masih terisolasi,” tutup Dudy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *