ABNnews – PT Pertamina (Persero) terus memperkuat sektor hulu dengan mendorong peningkatan kinerja produksi anak usaha yang dipimpin oleh Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Hulu.
Hal ini terbukti dengan masuknya 7 (tujuh) anak usaha hulu Pertamina dalam daftar 10 perusahaan penghasil minyak terbesar di Indonesia yang dirilis oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) beberapa waktu lalu.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan, Pertamina berkomitmen terus meningkatkan produksi migas untuk mendukung target swasembada energi nasional.
“Seluruh program strategis Pertamina dirancang untuk selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terutama dalam memperkuat swasembada energi melalui penerapan dual growth strategy,” ujar Baron.
Menurut Baron, strategi ganda yang dijalankan Pertamina fokus pada memaksimalkan bisnis legasi migas dan mempercepat transisi energi rendah karbon. Bisnis migas tetap menjadi andalan dalam memperkuat ketahanan energi nasional sehingga Pertamina terus melakukan inovasi dan improvisasi untuk meningkatkan kinerja hulu migas.
Di tengah tekanan parameter global dan penurunan laju prorduksi migas alami (declining natural rate), Pertamina mencatatkan produksi migas sebesar 1.032 juta barrel setara minyak, sampai dengan bulan Oktober 2025.
“Di sisi operasional produksi migas tetap terjaga di atas 1 juta barrel setara minyak. Ini tentunya menunjukkan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” imbuh Baron.
Dalam daftar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) 7 anak usaha Pertamina yang masuk dalam 10 perusahaan penghasil minyak terbesar di Indonesia sebagai berikut:
1. Exxon Mobil Cepu Ltd (PI Pertamina 45%) 153.900 bph
2. Pertamina Hulu Rokan (151.02 bph),
3. Pertamina EP (68.497 bph),
4. Pertamina Hulu Energi ONWJ (25.501 bph),
5. Pertamina Hulu Mahakam (23.639 bph),
6. Pertamina Hulu Energi OSES (17.177 bph),
7. Pertamina Hulu Sanga-Sanga (13.105 bph)
Secara nasional, Pertamina mengelola 24 persen blok migas yang berkontribusi terhadap produksi minyak sebesar 69 persen dan gas 37 persen dari total produksi nasional.
Sebelumnya, pada acara Rapat Dengar Pendapat di DPR Komisi VI, Rabu 19 November 2025, Anggota Komisi VI DPR RI, Khilmi, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Pertamina (Persero) atas keberhasilannya menjaga stabilitas pasokan dan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.













