banner 728x250

Merger BUMN Karya Dikebut, Target Rampung Desember 2025

Merger BUMN Karya ditergetkan selesai Desember 2025. (Foto: istimewa)

ABNnews — Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) menyatakan terus mengkaji terkait penggabungan (merger) BUMN karya. Wakil Kepala BP BUMN Aminuddin Ma’ruf mengatakan BP menargetkan penyelesaian merger bisa rampung pada Desember 2025.

Saat ini proses penyusunan skema merger dan pembentukan klaster BUMN Karya masih terus berjalan. “Proses merger, holdingisasi hingga pembubaran atau pembentukan BUMN ada di kami. Sedang kami kaji bagaimana merger kelompok BUMNM Karya, tapi mudah-mudahan Desember ini selesai,” katanya.

Aminuddin mengatakan, dalam pelaksanaannya, pihaknya berkoordinasi intensif bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

“Mudah-mudahan seperti itu (holding terbentuk Desember). Kami sedang bekerja dengan tim di Danantara juga, untuk memastikan proses itu berjalan,” kata dia.

Sebagai informasi, BUMN Karya kompak menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Desember mendatang. Namun, perusahaan-perusahaan tersebut belum menetapkan mata acara utama dalam agenda tersebut.

Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/11/2025), emiten plat merah tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Terdapat tiga BUMN Karya yang kompak menggelar RUPSLB di pekan yang sama. WIKA misalnya, menggelar RUPSLB di Jakarta pada Senin, 15 Desember 2025 pukul 14.00 WIB.
Kemudian ADHI menggelar RUPSLB di Jakarta pada Selasa, 16 Desember 2025.

Sementara itu, PTPP juga akan menggelar agenda yang sama pada Kamis, 18 Desember 2025, pukul 14.00 WIB. Selanjutnya WSKT yang dijadwalkan menggelar RUPSLB pada Selasa 23 Desember 2025, pukul 14.00 WIB.

Rencana RUPSLB ini seiring dengan kabar pelaksannaan penggabungan usaha atau merger. Rencananya, pemerintah membentuk tiga holding BUMN Karya, yakni WIKA dipasangkan dengan PTPP, ADHI menjadi induk holding untuk PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya. Sementara WSKT akan dilebur dengan PT Hutama Karya (Persero).

Beberapa bulan lalu, Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan BUMN Karya akan difokuskan sebagai kontraktor. Sementara tenaga kerja akan berasal dari unit usaha masing-masing entitas yang merger.

Dony menambahkan, tumpang tindih peran anak usaha menjadi salah satu masalah BUMN Karya. Ia menyebut konsolidasi ini menjadi program untuk menyehatkan kondisi BUMN Karya.

“Ya, kita lagi menghitung kurang lebih akan jadi tiga perusahaan karya yang kuat ke depannya, dan bisnisnya fokus hanya sebagai kontraktor. Jadi anak-anak perusahaan yang bukan kontraktor akan disesuaikan,” terang Dony di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/07) lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *