banner 728x250

Pendapatan Tembus Rp 1.127 Triliun, Pertamina Ungkap ‘Rahasia’ Kinerja Tetap Kinclong Meski Dunia Goyang

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (17/11). Foto: Pertamina

ABNnews – PT Pertamina (Persero) mengklaim berhasil menjaga kinerja keuangan dan operasional tetap solid sepanjang 2025, meski kondisi makro global tengah bergejolak.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (17/11).

Simon menegaskan capaian tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan Pertamina sebagai “soko guru” perekonomian nasional.

“Pertamina fokus memperkuat swasembada energi sekaligus menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Simon.

Pendapatan Tembus Rp 1.127 Triliun

Simon merinci, pendapatan Pertamina pada 2025 diproyeksikan mencapai USD 68 miliar atau sekitar Rp 1.127 triliun. Sementara laba bersih diperkirakan menyentuh USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 54 triliun.

“Kontribusi Pertamina ke negara hingga September 2025 melalui pajak, PNBP, dan dividen mencapai Rp 262 triliun,” ungkapnya.

Dari sisi operasional, Simon menyebut kinerja Pertamina menunjukkan tren positif hingga Oktober 2025. Produksi migas tetap terjaga di angka di atas 1 juta MBOEPD, yield valuable kilang tembus 83%, lalu volume penjualan melampaui 100 juta KL.

Tak hanya itu, volume niaga gas stabil di atas 300 juta MMBTU, kargo Pertamina International Shipping tumbuh 8%, dan produksi listrik diproyeksikan mencapai 8,4 GWh.

Menurut Simon, capaian itu bukti bahwa program “improvement” Pertamina bukan sekadar jargon.


“Pertamina terus menjaga ketahanan energi sekaligus memberikan nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Dalam RDP tersebut, Simon juga menyuarakan dukungan terhadap percepatan Revisi Undang-undang Migas.
 Menurutnya, regulasi baru ini sangat penting untuk memperkuat upaya swasembada energi dan mendorong iklim investasi.

“RUU Migas bukan hanya revisi aturan. Ia harus menjadi lokomotif transformasi energi nasional,” kata Simon.

Dengan regulasi yang tepat, Simon optimistis berbagai tantangan sektor energi dapat berubah menjadi peluang bagi Indonesia.


“Energi harus menjadi pilar kedaulatan bangsa,” ujarnya.

Pertamina juga menegaskan komitmennya mendukung target Net Zero Emission 2060. Program transisi energi, peningkatan ESG, hingga proyek-proyek berbasis keberlanjutan disebut terus berjalan di seluruh lini bisnis Pertamina.

“Setiap tetes migas harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia,” pungkas Simon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *