ABNnews – Kementerian Perhubungan menggelar National Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2025 di Batam, Kepulauan Riau, Senin (17/11), sebagai upaya menguatkan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi ancaman pencemaran laut. Latihan besar ini jadi ajang konsolidasi berbagai instansi, mulai dari TNI AL, Basarnas, Bakamla hingga pemerintah daerah.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Ernita Titis Dewi, menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara bahari harus terus siaga terhadap ancaman pencemaran.
“Perairan Indonesia harus terlindungi dari ancaman pencemaran laut. Latihan seperti ini penting agar semua pihak tahu langkah apa yang harus dilakukan saat insiden terjadi,” ujar Titis.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia punya garis pantai lebih dari 108 ribu km dan lebih dari 17 ribu pulau. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah laut. Artinya, tumpahan minyak atau pencemaran lainnya bisa berdampak besar pada ekonomi, pangan, jalur transportasi hingga kehidupan masyarakat pesisir.
Karena itu, Marpolex 2025 dirancang bukan sekadar latihan rutin, tapi simulasi nyata yang melibatkan banyak pihak. Termasuk pembaruan SOP agar setiap instansi tahu tugas dan perannya saat insiden terjadi.
Kegiatan ini digelar rutin oleh Ditjen Perhubungan Laut dan diikuti oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Distrik Navigasi, TNI AL, Kepolisian Daerah, Basarnas, Bakamla, KKP serta Pemerintah daerah.
Kolaborasi ini penting untuk memastikan respons cepat dan terkoordinasi bila terjadi pencemaran minyak di perairan strategis Indonesia.
Latihan ini mengacu pada UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang telah diperbarui dengan UU Nomor 66 Tahun 2024. Aturan ini memperkuat aspek keselamatan, keamanan, kepelabuhan, hingga perlindungan lingkungan maritim.
Selain itu, sebagai anggota International Maritime Organization (IMO), Indonesia wajib melaporkan setiap latihan dan insiden pencemaran laut. Ini menjadi bukti transparansi sekaligus komitmen Indonesia dalam menjaga laut dunia.
Titis menambahkan bahwa laut yang bersih adalah aset masa depan.
“Kami berharap latihan ini benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan. Laut yang bersih adalah warisan tak ternilai bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Marpolex 2025 menjadi bukti bahwa kedaulatan maritim Indonesia tidak hanya soal menjaga batas laut, tetapi juga menjaga laut tetap bersih dan aman dari ancaman pencemaran.













