banner 728x250

Garuda Indonesia Dapat Dana Jumbo Rp23 Triliun, Citilink Kebagian Lebih Gede

Jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (13/11/2025) (GIAA)

ABNnews – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) resmi mendapat suntikan dana segar Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM). Keputusan itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Kamis (10/11/2025).

Suntikan modal tersebut dilakukan lewat skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dengan rincian Rp17,02 triliun setoran tunai dan Rp6,65 triliun konversi utang pemegang saham.

Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan mengatakan, keputusan ini jadi tonggak penting dalam proses pemulihan dan transformasi Garuda.

“Dukungan dari DAM sebagai bagian dari inisiatif pemerintah mencerminkan kepercayaan terhadap arah strategis dan visi jangka panjang kami untuk menjadi maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia,” kata Glenny.

Menurut Glenny, modal jumbo ini akan memperkuat keandalan operasional, kesiapan armada, serta mendukung layanan penerbangan yang modern dan andal bagi masyarakat.

Citilink Dapat Porsi Lebih Gede dari Garuda!

Dari total Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun (37%) akan digunakan Garuda untuk modal kerja, perawatan, dan pemeliharaan pesawat. Sementara itu, Rp14,9 triliun (63%) dialokasikan untuk Citilink, anak usaha Garuda Indonesia.

Rinciannya, Rp11,2 triliun untuk modal kerja Citilink, dan Rp3,7 triliun untuk melunasi utang bahan bakar ke Pertamina periode 2019–2021.

Penyertaan modal dilakukan lewat penerbitan 315,61 miliar saham Seri D dengan harga Rp75 per lembar saham, sesuai hasil RUPSLB.

Glenny menyebut langkah ini juga akan memastikan Garuda tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta memperkuat posisi keuangan perusahaan untuk mendukung transformasi jangka panjang.

Wakil Direktur Utama Garuda Thomas Oentoro menyebut momentum ini jadi awal baru bagi transformasi menyeluruh di seluruh lini bisnis.

“Dengan modal yang kuat, kami akan fokus pada tata kelola operasional, optimalisasi jaringan penerbangan, dan peningkatan kualitas layanan yang berorientasi pada pengalaman pelanggan,” ujar Thomas.

Menurut Thomas, suntikan modal ini juga menjadi bagian dari strategi memperkuat dua pilar bisnis utama Garuda Indonesia dan Citilink sebagai ekosistem penerbangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Glenny menegaskan bahwa pemulihan bisnis maskapai bukan perkara mudah, karena harus menghadapi dinamika industri global, fluktuasi biaya operasional, dan perubahan tren pasar.

“Setiap kebijakan harus diambil secara hati-hati, dengan memperhatikan tata kelola korporasi yang baik dan keberlanjutan jangka panjang,” ujarnya.

Dengan struktur keuangan yang kini lebih sehat, Garuda optimistis bisa masuk ke fase pertumbuhan baru yang lebih berkelanjutan.

Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan penyehatan Garuda Indonesia Group, setelah sebelumnya sukses menyelesaikan restrukturisasi terbesar dalam sejarah korporasi nasional.

Dukungan pemerintah melalui DAM menunjukkan komitmen menjaga Garuda sebagai flag carrier kebanggaan bangsa.
Dengan tambahan modal ini, Garuda berharap ekuitas konsolidasi kembali positif dan fundamental keuangan semakin kuat untuk menopang pertumbuhan jangka panjang.

“Dengan dukungan penuh dari pemerintah, Garuda siap memperkuat perannya sebagai maskapai pembawa bendera Indonesia yang berkontribusi nyata bagi ekonomi nasional,” tutup Glenny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *