banner 728x250

Butuh 9 Juta Talenta Digital, Airlangga: Indonesia Harus Siap Jadi Raksasa Teknologi Asia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech daring di ajang The NTT Startup Challenge 2025 Pitch Day di Jakarta, Selasa (11/11).

ABNnews – Pemerintah terus tancap gas mendorong transformasi ekonomi digital jadi motor utama pertumbuhan nasional. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas startup disebut jadi kunci memperkuat daya saing serta melahirkan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat.

“Indonesia punya potensi besar untuk jadi kekuatan digital di kawasan. Dengan lebih dari 3.000 startup, Indonesia kini menempati peringkat keenam dunia. Ekosistem startup yang dinamis ini jadi aset penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional, yang kini jadi mesin penggerak baru pembangunan,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech daring di ajang The NTT Startup Challenge 2025 Pitch Day di Jakarta, Selasa (11/11).

Ajang ini merupakan salah satu kompetisi startup terbesar di Asia Tenggara yang digelar Nippon Telegraph and Telephone (NTT) Group sejak 2017. Tahun ini, lebih dari 1.200 startup dari berbagai negara seperti Indonesia, Korea, Taiwan, dan Hong Kong ikut bersaing. Sebanyak 15 perusahaan NTT juga ikut terlibat dalam inkubasi dan pengembangan para peserta.

Airlangga mengungkapkan, ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan tren positif. Pada 2024 nilainya mencapai USD 90 miliar, dan diperkirakan naik jadi USD 110 miliar pada 2025. Pemerintah optimistis angkanya bakal menembus USD 360 miliar pada 2030, dengan sektor e-commerce berkontribusi sekitar USD 150 miliar.

Selain itu, pemerintah juga menegaskan pentingnya kerja sama regional lewat ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Inisiatif ini mendorong inovasi dan integrasi di kawasan, dengan target menjadikan ASEAN sebagai kekuatan ekonomi digital senilai USD 2 triliun pada 2030.

Airlangga menegaskan, transformasi digital nasional butuh sumber daya manusia unggul. “Indonesia diperkirakan membutuhkan 9 juta talenta digital hingga 2030,” ujarnya. Berdasarkan studi World Economic Forum (WEF), lima bidang pekerjaan digital yang bakal tumbuh paling cepat adalah Big Data, Fintech, AI dan Machine Learning, Software Development, serta Cyber Security.

Pemerintah juga memperkuat berbagai program untuk mendukung pertumbuhan startup nasional, seperti 1000 Digital Startups, Startup4Industry, BEKUP, Startup Studio Indonesia, hingga Blue Innovative Startup Acceleration (BISA). Program-program ini mencakup pelatihan, bootcamp, dan pendampingan agar startup lokal bisa naik kelas dan menembus pasar global.

“Keberhasilan kompetisi startup ini jangan berhenti di panggung penghargaan. Harus ada langkah nyata agar inovasi berkembang dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” tutup Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *