ABNnews — Setelah pencarian selama sepekan, kasus penculikan bocah empat tahun asal Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial B akhirnya berakhir. B ditemukan dalam keadaan selamat di Jambi, ribuan kilometer dari tempat terakhir ia terlihat. Kasus ini menyita perhatian publik karena melibatkan penculikan, penjualan anak, dan perjalanan lintas pulau yang rumit.
B hilang pada Minggu (02/11) pagi WITA. Ia ditemukan di Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, pada Sabtu (08/11) malam.
Kronologi Penculikan
Penculikan bocah B berawal saat ia dibawa bermain oleh ayahnya, Dwi Nur Mas alias Dimas (34) di Taman Pakui Sayang, Makassar pada Minggu (03/11) sekitar pukul 08.05 WITA. Mereka awalnya duduk bersama, sebelum Bilqis bermain ponsel dan kemudian meminta izin bermain di playground. “Bosan main HP, dia minta izin main ke sebelah lapangan tenis, playground,” kata Dimas.
Ia masih terus memperhatikan anaknya sambil latihan tenis bersama rekannya sekitar pukul 09.00 Wita. Dimas terus memanggil B, namun pada panggilan ketiga tidak ada jawaban.
“Banyak orang main, kebetulan saya melatih. Ada 4 orang main, ada 3 orang nonton. Sambil main saya main selalu panggil, B, dia jawab ‘iya pak’. Terus panggilan ketiga kali tidak ada mi jawaban,” ucapnya.
Dimas langsung menghentikan permainan dan mencari putrinya, namun tidak menemukan jejaknya. “Saya hubungi mamanya sempat dia datang ambil anaknya, dia bilang tidak ada. Mamanya juga ikut mencari mi. Keliling sampai ujung Pettarani. Teman saya keliling sekitar Jalan Pelita. Nihil sampai pagi,” jelasnya.
Malamnya, keluarga melaporkan kasus ini ke polisi. Pencarian dilakukan besar-besaran hingga ke sejumlah titik di Makassar.
Keesokan hari, polisi berhasil mendapatkan rekaman CCTV dari sebuah kafe di kawasan taman. Dalam video terlihat B digandeng seorang perempuan. “Di CCTV baru kelihatan anak saya digandeng sama perempuan,” ujar Dimas.
Perubahan penampilan perempuan tersebut juga terlihat di rekaman CCTV lain. “Ini perempuan pintar, karena awalnya pakai hijab waktu masih di taman. Sementara di CCTV Sungai Saddang dia sudah buka hijabnya sementara anakku dipakaikan topi,” katanya.
Rekaman inilah yang kemudian menjadi petunjuk utama polisi dalam melacak keberadaan B dan pelaku.
Pengakuan Pelaku
Dari hasil penyelidikan, polisi kemudian menangkap Sri Yuliana alias Ana (30), perempuan yang membawa B dari taman. Dalam pemeriksaan, Ana mengaku awalnya berniat merawat anak itu dengan baik. “Tanggal 3 November, saya ambil (korban),” kata Ana di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (08/11) malam.
Namun karena kesulitan ekonomi, ia menjual B kepada seseorang yang dikenal lewat media sosial seharga Rp3 juta. “Dia tawarkan uang Rp3 juta. Saya dikasih transfer Rp500 ribu dulu,” kata Ana.
Setelah disepakati, lanjut dia, wanita tersebut memberikan uang Rp3 juta. Namun ia mengklaim tidak mengetahui identitas wanita yang membeli B tersebut. “Saya tidak tahu siapa namanya, (saya jual) tiga juta. Tapi, dia sendiri yang sebut (harga) Rp3 juta,” ucapnya.
Ana juga mengaku tidak tahu jika B kemudian dibawa hingga ke Jambi oleh pembeli berikutnya. “Saya juga kaget. Saya kira cuma di Makassar saja,” ujarnya.
Ditemukan di Jambi
Sementara Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan B ditemukan polisi pada Sabtu malam di Jambi dalam kondisi sehat. “Anak tersebut ditemukan pada malam hari dan telah dibawa kembali ke Makassar,” kata Arya, Minggu (09/11) malam.
Setelah tiba di Makassar, kesehatan B dan kondisi psikologinya diperiksa. “Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Pemeriksaan psikologis yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga menunjukkan kondisi anak dalam keadaan sangat baik dan tampak ceria,” ungkapnya.
Dalam kasus tersebut, pihak kepolisian berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga jaringan tindak pidana penjualan orang (TPPO). Namun, Arya belum ingin menyebut total pelaku dan motifnya.
“Nanti rilis ya disampaikan. Anaknya telah ditemukan, proses pemeriksaan tetap dilakukan terhadap korban, orang tua, serta para terduga pelaku yang sudah diamankan,” jelasnya.
“Kami akan rilis secara resmi hasil penyelidikan besok (Senin, 10/11, red) termasuk kemungkinan adanya keterlibatan sindikat jaringan internasional,” kata Arya.













