ABNnews – Kalau biasanya stasiun dekat gunung atau tengah kota, beda halnya dengan Stasiun Plabuan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Stasiun ini cuma berada sekitar 4 meter di atas permukaan laut dan terletak persis di bibir pantai. Inilah satu-satunya stasiun aktif di Indonesia yang berada tepat di tepi laut.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan Stasiun Plabuan punya daya tarik yang tidak dimiliki stasiun lain.
“Stasiun Plabuan cukup istimewa. Letaknya berada di bawah bukit dan langsung menghadap Laut Jawa. Pemandangannya luar biasa bagi penumpang yang melintas,” kata Anne.
Stasiun Plabuan punya sejarah panjang. Dibuka tahun 1898, awalnya stasiun ini hanyalah perhentian kecil untuk mengisi air lokomotif uap. Bangunannya dulu masih berupa kayu jati dan masuk kategori stopplaats, level yang bahkan lebih kecil dari halte.
Baru sekitar tahun 1911-1912 dilakukan renovasi besar-besaran. Struktur stasiun diganti menjadi tembok batu dan ditambah jalur persilangan kereta.
Bukan hanya pemandangan laut, Stasiun Plabuan juga menyimpan kisah lokal yang unik. Dekat stasiun terdapat sumur air tawar yang berada sangat dekat dengan bibir pantai. Yang mengejutkan, air sumur ini tidak asin. Banyak warga percaya air ini membawa berkah dan sering diminum para pengunjung.
Kini kawasan sekitar Plabuan juga berkembang dengan hadirnya deretan kuliner seafood yang memanfaatkan panorama laut sebagai latar.
Walaupun saat ini Stasiun Plabuan tidak melayani penumpang maupun angkutan barang, penumpang kereta tetap bisa menikmati pemandangan laut langsung dari balik jendela. Ada sekitar 96 kereta yang melintas setiap hari. Kondektur bahkan mengumumkan saat kereta melewati Plabuan agar penumpang tidak ketinggalan momen memotret.
Stasiun ini juga masih digunakan untuk penyusulan kereta, di mana satu KA berhenti menunggu KA lain melintas.
Stasiun Plabuan dulu juga menjadi jalur logistik untuk PTPN. Bahkan pada 2014, satu KA penumpang, KA Pekalongan Ekspres, sempat berhenti di sini sebelum akhirnya layanan tersebut dihentikan.
Kini, dengan keberadaan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), akses menuju Plabuan makin terbuka dan stasiun ini kembali memegang peran strategis dalam pengembangan kawasan ekonomi.
“Selalu ada cerita menarik saat naik kereta. Melewati Stasiun Plabuan adalah salah satu momen paling berkesan, ketika sejarah dan keindahan laut bertemu,” tutup Anne.
